Selasa, 7/7/15, memiliki kesan
tersendiri. Pada hari tersebut, di bawah cerahnya langit Jakarta, admin dan
anggota BRID mengadakan buka puasa bersama. Banyak sekali kejutan yang saya
rasakan dan nikmati.
Saat registrasi, sambutan panitia
sangat ramah. Tak segan mereka memperkenalkan diri. Walaupun sebenarnya saya
agak gelisah karena ruang tengah restoran Warung Daun, jalan Cikini No.26
Jakarta pusat, agak sepi. Hanya tampak panitia dan beberapa orang di ruangan
tersebut.
Namun begitu diarahkan ke taman
restoran, saya cukup takjub. Di area tersebut sudah berjajar blogger yang
sedang bersenda gurau, bercanda dengan kawan sesama blogger di meja makan.
Sebelum acara dimulai, saya sempat mengobrol. Senang sekali karena ternyata
saya bertemu beberapa blogger yang sudah saya kenal sebelumnya. Mbak Wylvera
dan Mbak Helda, misalnya.
(Suasana keakraban di meja taman. Dok.
SusantiHara)
Begitu Mas Ulish Anwar membuka acara, terasa
sekali kehebohan seluruh peserta karena adanya tantangan untuk memberikan
testimoni tentang BRID dan admin favorit. Dari tantangan ini saya menjadi tahu
lebih banyak tentang ketegasan BRID. Bagi anggota yang ikut acara dan tidak
membuat reportase, berarti harus bersiap untuk dikeluarkan.semua anggota harus
belajar jadi blogger profesional. Komitmen dan disiplin datang ke acara,
kemudian membuat reportasenya. Semua blogger BRID harus memiliki tanggungjawab
untuk menjadi blogger profesional, bukan hanya sekedar ikut gabung.
(Mas Ulish Anwar memandu jalannya BUKBER BRID)
Sambutan Mas Hazmi Fitriyasa, sebagai
Founder BRID pun tak kalah menariknya. Lelaki bertubuh tinggi besar yang
terkenal dengan Hazmi Srondol ini menceritakan tentang sejarah internet yang
sulit diakses di masa lalu. Komunitas blogger ada karena dukungan internet. Selain
itu tentang penyampaian harapan untuk pembebasan Pak Indar Atmanto.
Pak Indar merupakan salah satu
penggagas jaringan internet dan menjadi tokoh internet di Indonesia. Beliau konsen
sebagai penggiat telekomunikasi dalam bisnis telekomunikasi. Sebagai penggagas
internet, perannya sangat penting dalam pengembangan bisnis online. Berawal dari
IM2 kemudian terus berkembang menjadi seperti sekarang ini. Pada awal 2.000 an,
era dot com hancur dan muncul platform Blogspot secara gratis.
Awal kemunculannya, internet sangat
sulit untuk diakses. Operator periode awal internet di Indonesia adalah IM3
yang belum secanggih sekarang dapat digunakan dengan genggaman tangan secara
mobile. Pak Indar ini pernah mendapatkan penghargaan dari Presiden SBY sebagai
tokoh internet dengan jaringan 3G.
Begitu Ibu Amy Atmanto memberikan sambutan,
saya sangat terharu. Waktu zaman masih kuliah di UNJ, saya pernah mengajar
privat Mas Opih, putranya. Sekarang bisa bertemu lagi dalam kondisi saya
seorang guru yang juga menulis, dan membagikan tulisannya melalui blog.
“Tidak ada wanita yang tidak cantik. Yang
ada hanya wanita yang tidak tahu membuat dirinya menjadi cantik,” slogan Ibu
Amy Atmanto yang akan selalu saya ingat.
Ibu Ami mendukung Blogger Reporter
Indonesia untuk terus maju. Sekaligus memohon doanya untuk kebebasan suaminya. Masih
menurut Bu Amy, “Pekerjaan yang paling membahagiakan baginya adalah menulis.”
Dan jujur, sama seperti yang saya
rasakan. Menulis memang begitu menakjubkan. Banyak keajaiban telah saya dapat. Bertambah
teman, bertambah income, juga makin banyak pengetahuan.
Untuk siapapun, ayo berpartisipasi
mendukung kebebasan Pak Indar Atmanto. Caranya cukup mudah. Buka web http://www.bebaskanIA.tk lalu vote untuk
kebebasan Pak Indar sekaligus melancarkan kelanjutan teknologi internet dimasa
depan.
Saat bercerita tentang suaminya, Bu Ami
sampai meneteskan air mata. Dari sisi yudikatif, Pak Indar dinyatakan masih
bersalah. Sekalipun dari eksekutif tidak mempersalahkan. Saya secara pribadi
dan mungkin umumnya seluruh jajaran di BRID mendoakan kebebasan Pak Indar
Atmanto, sebagai bagian dari mereka yang telah berjasa memberikan layanan
internet murah dengan berbagai fasilitas menarik.
Ibu Amy berharap terhadap pemerintah
agar memberikan perhatian khusus terhadap kasus Pak Indar, karena tentunya akan
berpengaruh pada masa depan telekomunikasi Indonesia. Di sela-sela acara, saya
sempat menemui Ibu Ami. Respek sekali beliau menyambut dan memperlihatkan koran
Headline New York Times tentang Pak Indar.
Untuk lebih memantapkan makna buka
puasa bersama, kegiatan ini pun diisi ceramah oleh Dr. Ruli Nasrullah yang
terkenal dengan sebutan Kang Arul. Dalam kesempatan kali ini Kang Arul membahas
tentang komunikasi dan dakwah. Saat sedang asyik menyampaikan materi
ceramahnya, tiba-tiba terhenti sejenak karena kedatangan Ibu Yeni Wahid. Peserta
bukber makin heboh dan antusias untuk mengabadikan keberadaannya dalam kegiatan
BRID kali ini.
Kang Arul menyampaikan filosophi BRID (Brave-Respect-Inspiratif-Development).
Dengan rincian:
1. Brave.
Menjadi blogger harus berani dalam menulis dan mengambil tindakan.
2. Respect.
Meski berani tetap harus respek terhadap orang lain. Menulis itu butuh passion,
perjuangan, maka hormatilah karya orang lain sebagai sesama pejuang. Berani menulis
tanpa copy paste. Menulis itu perlu pengorbanan, empati, menaati aturan. Gunakan
blog untuk menyampaikan kebenaran.
3. Inspiratif. Seorang blogger harus
menginspirasi seperti halnya Rasulullah SAW yang menginspirasi umatnya.
4. Development.
Seorang blogger harus bisa mengembangkan diri sendiri, jangan terlalu puas diri
tetapi harus bisa menemukan ilmu lainnya.
“Blogger itu adalah sebuah profesi,
bukan hanya pekerjaan sampingan. Tetapi juga bisa menjadi pekerjaan yang
benar-benar menghasilkan,” kata Kang Arul. “Kalau diniatkan baik, semuanya akan
baik. Niatkan dalam hati agar menjadi blogger yang mampu menyebarkan kebenaran
dan kebajikan.”
Usai menuntaskan ceramahnya, adzan
maghrib berkumandang. Sebelum menyantap hidangan dengan menu variatif, diadakan
terlebih dahulu doa bersama untuk kebebasan Pak Indar Atmanto, kemudian membaca
doa buka puasa bersama-sama.
Setelah shalat maghrib dan berbuka
puasa, acara dilanjutkan dengan pengumuman sekaligus pembagian hadiah dan juga
pembagian goodie bag, serta fee pengganti transport.
Acara buka puasa bersama ini
benar-benar berlangsung sangat meriah. Pokoknya berkesan habis. Hampir seluruh
peserta antusias melaporkan setiap kejadian di tempat melalui kegiatan live
tweet, sampai-sampai #BukberBRID menjadi trending topic.
Benar-benar bukan acara buka puasa
bersama, tetapi memiliki kekuatan ikatan silaturrahmi yang kental. Bayangkan saja
ada peserta yang jauh dari Garut untuk bisa mengikuti kegiatan ini bertemu dan
bercengkerama dengan sesama blogger. Dari acara ini pulalah selain banyak teman
saya pun mendapatkan banyak ilmu pengetahuan tentang BRID dan lainnya.
Betapa bersyukurnya saya menjadi bagian
dari acara tersebut. Kenyang ilmu, juga kenyang silaturrahim. Semoga menjadi
awal untuk kelanjutan yang selalu baik dengan sesama teman blogger di BRID.
Aamiin