Jumat, 27 Mei 2016

Ruang Khusus Sharing Kepenulisan Khusus Muslimah di WA

Sungguh menakjubkan ketika saya membagikan broadcast tentang ruang khusus di WA bagi muslimah. Pada hari pertama saya membagikan broadcast, langsung terdata 70 lebih pendaftar yang melengkapi data dengan tepat.
Padahal menurut saya sendiri bahasa yang digunakan sederhana. Intinya, akan ada grup sharing via WA untuk belajar kepenulisan. Inilah broadcast yang saya sebarkan:

Kabar Gembira Khusus Muslimah/Perempuan 
Bismillaahirrahmanirrahim... 
Telah dibuka "Grup Sharing Kepenulisan via WA Khusus Akhwat/Perempuan" 
Apapun profesinya, tak dipungkiri lagi kalau menulis menjadi kebutuhan sebagai media aktualisasi diri, branding, maupun promosi usaha. 
Berdasarkan curhatan beberapa akhwat yang menginginkan adanya ruang khusus untuk saling berbagi dalam dunia kepenulisan, bersama-sama belajar, mengembangkan kemampuan, menyalurkan energi positif, memperkaya keilmuan, memperbaiki kualitas kehidupan melalui media tulisan, menerbitkan karya, dan saling berbagi informasi, maka dibukalah GRUP Sharing Kepenulisan khusus akhwat. 

Yang mau bergabung, caranya: 1. Posting info ini di time line Facebook 
2. Bagikan informasi ini ke grup WA/FB/Line/BB (mininal 2 grup) 
3. Kirim bukti berupa screen shoot ke WA; 081221937128 
4. Format Daftar : (Nama) # No.WA # Kota # FB #Email # Twitter # Instagram # Blog (Catatan: jika ada media sosial yang tidak/belum dimiliki, maka beri tanda penghubung (-) 
 5. Grup WA ini terbatas hanya untuk akhwat/perempuan 5. Periode pendaftaran:26/05/2016 - 01/06/2016 Tunggu apalagi? Buruan daftar sebelum SEAT kuota grup habis

Wow, ternyata pendaftarnya dari berbagai kalangan dan juga berbagai profesi, serta ada juga yang sedang di luar negeri. 

 Mengejutkannya lagi, ada ikhwan dan sekaligus peserta akhwat yang bertanya berdasarkan titipan teman-temannya, "Kenapa harus grup khusus akhwat?"

Jawabannya adalah....
Saya yakin deh secara sederhananya pasti sudah pada tahu. Hayo silakan berimajinasi sendiri! :)
 

Senin, 23 Mei 2016

Ketika Kepepet Berbuah “Investasi Emas”

“Menjadi kebahagiaan tersendiri ketika setelah menikah mampu menyelesaikan masalah tanpa melibatkan orangtua. Harus mandiri kalau tidak mau merepotkan orang lain. Itulah sebabnya saya pilih ke Pegadaian untuk menggadaikan kalung dan cincin mas kawin, daripada harus berkeluh kesah mencari pinjaman kepada orangtua atau teman.”

Begitulah curahan hati seseorang yang saya panggil Aas. Ketika mendapat email rundown acara #RoadBlog Bandung, saya menceritakannya kepada Aas. Email itu berisi serangkaian acara selama seharian, termasuk Pegadaian sebagai salah satu pengisinya.
Tak pernah terduga sebelumnya, ternyata Aas memilliki pengalaman berkesan menggunakan jasa Pegadaian. Sebelumnya, Aas pernah menggadaikan kalung dan cincinnya untuk mendapatkan sejumlah uang dengan cepat. Saat itu dia memerlukan biaya untuk membayar calon tempat tinggal barunya (rumah kontrakan) selama setahun. Selama ini, pasangan baru menikah itu tinggal indekos dengan membayar sewa bulanan.
Begitu mendapat kabar baik dari pemilik kontrakan, Aas menelepon suaminya. Sayangnya, uang mereka belum cukup untuk membayar sewa rumah kontrakan selama setahun. Ingin sekali Aas menelepon orangtua atau teman-teman dekatnya. Namun, rasa malunya lebih kuat. Menelepon saudara juga segan karena tentunya semua memiliki kebutuhan masing-masing.
Kepada teman di tempat kerja, Aas menceritakan masalahnya dengan perasaan segan. Ternyata, temannya pun memiliki masalah keuangan dan baru menggadaikan BPKB (Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor) milik suaminya di Pegadaian.
Tanpa berpikir panjang, Aas menelepon suaminya lagi. Dia meminta persetujuan untuk menggadaikan mas kawin berupa cincin dan kalung yang selalu dipakainya. Setelah mendapat persetujuan sang suami, Aas mendatangi Pegadaian di Batununggal-Bandung yang tak jauh dari tempatnya bekerja.
Penyerahan Formulir Permintaan Kredit Lengkap Dengan KTP Di Pegadaian Batununggal- Dokumen.Susanti Hara Jv
Di tempat yang selama ini belum pernah terpikirkan sama sekali, Aas mendapatkan pelayanan yang mudah dan cepat. Mulai dari penyerahan fotokopi KTP (Kartu Tanda Penduduk), pengisian formulir, taksir harga barang, persetujuan kedua belah pihak mengenai nominal uang, dan serah terima uang, semua hanya memerlukan waktu kurang dari 5 menit. 
Surat Bukti Kredit NOMOR CIF:1005290330 - Dok. Susanti Hara Jv
Nota Kredit Pegadaian - Dok. Susanti Hara Jv
Enam bulan kemudian, Aas menebus mas kawinnya. Dia merasa sangat bersyukur dengan tarif administrasi dan bunga di Pegadaian yang ternyata cukup ringan dibandingkan apabila meminjam uang ke bank, jasa peminjaman, atau kartu kredit. Lebih bersyukur lagi ketika melihat kedua benda kesayangannya kembali utuh tanpa cacat apapun.
Daftar Tarif Sewa Modal dan Administrasi Krecit Gadau - Susanti Hara Jv
Namun, beberapa bulan kemudian, dia terpaksa menggadaikan kembali benda kesayangannya. Menurutnya, diawal menikah banyak sekali kebutuhan tak terduga. Hingga dengan terpaksa dia harus berulang kali menggadaikan cincinya. Ya, Pegadaianlah yang selama ini menjadi solusi baginya untuk mendapatkan uang dengan mudah dan cepat tanpa mengganggu kehidupan orang lain.
Namun, justru karena semua masalah kepepet keuangan dimasa lalunya itulah, sekarang dia merasa sangat berbahagia. Waktu  menebus emasnya yang kedua kali, di Pegadaian dia mendapat flyer yang menarik perhatiannya, Rp5000,00 bisa jadi emas.
Isi Buku Tabungan Emas 
Berbekal  flyer di tangannya, Aas mendatangi customer service untuk membuka tabungan emas. Kurang dari Rp40.000,00 kini Aas memiliki tabungan emas. Padahal jika dibandingkan dengan membuka tabungan biasa di bank konvensional, dia harus memiliki ratusan ribu rupiah.
Kini Aas merasa bahagia memiliki “investasi emas” yang tak hanya berbentuk logam mulia saja. Tetapi juga “investasi emas” berupa pengalaman untuk selalu menuntaskan masalah bersama pasangan, bahu membahu, lebih dekat dengan pasangan untuk saling menguatkan mental dalam menyelesaikan masalah tanpa merepotkan orang lain. Dan pastinya terus menginvestasikan sebagian penghasilan sebagai bekal masa depan keluarga kecilnya.
Setelah Aas menceritakan pengalamannya, saya tertarik untuk membuka tabungan emas sebagai investasi jangka panjang, harganya yang selalu naik, dan relatif aman ketika kita simpan. Maka di acara #RoadBlog yang bertempat Hotel Best Western Premier La Grande, Jalan Merdeka 25-29 Bandung, saya langsung membuka Tabungan Emas Pegadaian yang buku tabungannya harus diambil ke Pegadaian CP Pungkur Bandung.
Transaksi Membuka Tabungan Emas di Pegadaian CP Pungkur - Dok. Susanti Hara Jv
Di acara #RoadBlog Bandung pula, melalui penjelasan pihak Pegadaian, saya baru tahu tentang aplikasi Sahabat Pegadaian di Play Store. Dan, saya langsung mengunduhnya.
Penampakan Aplikasi Sahabat Pegadaian di Play Store - Dok. Susanti Hara Jv
Ternyata, aplikasi Sahabat Pegadaian benar-benar membuat mata saya lebih terbuka. Banyak hal menarik di Aplikasi Sahabat Pegadaian yang bisa kita otak-atik untuk mendapatkan berbagai informasi. Ada program customer get customer, promo, hitung point kita, simulasi produk, dan lain sebagainya.
Menu Sahabat Pegadaian Setelah Diunduh - Dok. Susanti Hara Jv
Penasaran dengan aplikasi keren Sahabat Pegadaian? Gampang lho, tinggal unduh saja dan klak-klik untuk mendapat berbagai informasi.
  
            *Semoga Bermanfaat!*                                                   
FB: Susanti Hara Jv
Twitter: @HaraJV
IG: @susantihara 

Senin, 16 Mei 2016

Tarian Nusantara Siswa-Siswi SLB B Sukapura

Mungkin, akan ada yang nyinyir tentang lagu, musik, dan tarian yang menjadi perdebatan dalam agama. Ada mereka yang bersikukuh dengan larangannya mengatakan haram, namun ada juga mereka yang mencoba bijaksana mencoba menjadi penengah.
Sebagai pendidik di dunia luar biasa, saya menghargai tarian anak-anak sebagai bentuk penghargaan akan budaya bangsa yang terdiri dari berbagai tarian. Apalagi kalau melihat tarian siswa-siswi kami ini, akan tampak jelas sekali penggabungan beberapa tarian dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Selamat menyaksikan!
https://www.youtube.com/watch?v=pTCWzI-1eZI

Reaksi Melisa (Anak Tuna Daksa) Ketika Mendapat Telepon

Pernah melihat seorang anak tuna daksa menerima telepon? Ketika jam istirahat, saya menerima telepon dari seorang guru yang sudah mutasi dari SLB B Sukapura ke sekolah di Jakarta, anak-anak di kelas pun ramai ingin ikut mengobrol di telepon.
Wah, ternyata saya telat, seharusnya begitu dapat telepon langsung refleks untuk ambil HP satunya dan merekam kejadian langka ketika anak-anak menerima telepon. Tapi ya sudahlah, toh ada satu siswa yang terekam video meski pas diakhir percakapan.
Penasaran? Silakan cek ya!
https://www.youtube.com/watch?v=5urMDA3T2ZA

Jangan Mengira Mengajar Anak SLB itu Gampang Ya!

Masih ada yang mengira mengajar itu gampang? Bisa jadi kalau pengajarnya sudah benar-benar menguasai kondisi kelas. Kalau belum menguasai kelas, kejadian bisa seperti ini lho. Ini adalah hasil praktik mengajar PPL UNINUS. Meski sudah ada persiapan, tetap saja terasa membingungkan baginya karena baru pertama kali mengajar anak SLB. Sudah begitu, anak SLB nya pun campuran pula.
https://www.youtube.com/watch?v=9K_tFmxxJkI

Menyiapkan Awal Kehidupan Terbaik si Kecil Bersama Prenagen

Sabtu, 2 April 2016, bertempat di Trans Luxury Hotel Bandung, Prenagen mengadakan acara edukasi terlengkap “PRENAGEN Pregnancy Educational Journey” yang diperuntukkan bagi calon orang tua di berbagai Indonesia.
Banyak sekali edukasi yang saya ikuti secara pribadi maupun oleh pasangan telah menikah dan calon orang tua. Meski rasanya agak aneh juga karena semua acara berbarengan sehingga rasanya bertubrukan antara acara atau kegiatan satu dengan lainnya. Terlepas dari hal tersebut, kegiatan ini memang penuh manfaat.
Dalam rangkaian kampanye “PRENAGEN Peduli, Ibu Sehat, Indonesia  Sehat” di tahun 2016 ini menghadirkan acara yang spektakuler dengan menghadirkan dr. Boy Abidin, SpOG (K), Roslina Verauli sebagai psikolog keluarga, Irene F. Mongkar sebagai praktisi stimulasi anak, dan moderator Mona Ratuliu sebagai praktisi parenting dan juga artis.
Seribu hari pertama kehidupan kehamilan adalah periode 1000 hari sejak terjadinya pembuahan di dalam kandungan, hingga anak berusia 2 tahun. 1000 hari yang dimaksud terdiri atas 27 hari (9 bulan) selama kehamilan, dan 730 hari (2 tahun) kehidupan sejak bayi dilahirkan. Periode ini disebut periode emas (golden period) atau disebut juga sebagai waktu yang kritis, yang jika tidak dimanfaatkan dengan baik dapat menyebabkan kerusakan yang bersifat permanen, menurut dr. Boy Abidin, SpOG (K)
Pentingnya 1000 HPK pada anak, membuat kita harus mengetahui hal yang dapat mengancam periode tersebut. Malnutirisi atau yang terkenal dengan kurang gizi merupakan penyebab kematian 2.6 juta anak setiap tahunnya di seluruh dunia. Jutaan anak hidup dengan gangguan fisik dan kognitif karena mereka tidak memperoleh nutrisi yang cukup pada 1000 HPK. Ibu yang sedang hamil perlu melakukan tindakan pencegahan. Ada 6 prinsip utama dalam pencegahan malnutrisi pada ibu dan anak, yaitu:
  1. Suplementasi asam folat dan zat besi
  2. Pemberian ASI
  3. Makanan MPASI
  4. Suplementasi vitamin A
  5. Pemberian zinc untuk diare
  6. Air, sanitasi, dan kebersihan
Psikolog anak dan keluarga, Roslina Verauli berpendapat bahwa pada masa kehamilan 1000 HPK (Hari pertama kelahiran dimulai) ada berbagai pengaruh psikologis yang memerlukan reaksi yang baik dari sang ibu dan kerjasama yang baik dari sang ayah. Berbagai perubahan fisik, kondisi seksualitas, dan perubahan mental pada masa kehamilanseringkali tanpa disadari memberi pengaruh besar pada menurunnya tingkat kebahagiaan calon ibu dan calon ayah.
Untuk memberikan solusi nutrisi dalam membantu memenuhi kebutuhan dan kekhawatiran diawal 1000 HPK di setiap kehamilan, rangkaian produk PRENAGEN dengan formula PRENAPRO dirancang khusus varian terlengkap untuk setiap kehamilan, mulai dari persiapan kehamilan, hamil dengan mual dan muntah, hamil, sampai menyusui.

Mau tahu lengkap mengenai produk prenagen? Tinggal akses www.prenagen.com

Bersatu Memandirikan Anak Luar Biasa

  Sebelum adanya pandemi COVID-19, setiap hari Selasa, mulai pukul 11.00 WIB hingga selesai, peserta didik SLB B Sukapura kelas tinggi, sebu...