Mama
tampak bingung, berulang kali membuka lembaran buku resep masakan di tangannya.
Setahuku, Mama jago masak. Jadi, terasa janggal jika melihat Mama terdiam
berlama-lama di depan buku resep masakan yang sudah hapal betul cara
memasaknya. Apalagi, buku itu resep makanan kue kering.
“Mau bikin kue baru, Ma?” tanya saya, memulai
pembicaraan agar Mama bisa lebih terbuka.
“Minggu
ini ada pengajian di rumah, Mama bingung mau menyuguhkan apa?”
Jawaban
Mama membuat saya tersenyum. Di sekitar tempat tinggal saya, ibu-ibunya memang
sangat aktif. Apabila ada pengajian, tentu ingin menyuguhkan sesuatu yang
menarik dan juga terasa enak dilidah.
Lebih
unik lagi, kebiasaan berkeliling,
bergantian mengirimkan bantuan untuk suguhan kudapan selesai pengajian. Minggu ini
bukan pertama kalinya pengajian di rumah. Berdasarkan pengalaman, beberapa jam
sebelum pengajian, teman-teman Mama pasti mengirimkan cemilan untuk menjadi
suguhan di pengajian. Saya sampai hapal jenis makanan yang mereka kirimkan ke
rumah.
Saya
dapat memaklumi kegelisahan Mama. Pasti Mama ingin menampilkan sesuatu yang
berbeda dari cemilan yang sudah ada. Selama ini, cemilan pengajian tak jauh
dari brownies sampai aneka rasa dan
bentuk, lapis legit, macam-macam rasa bolu, dan aneka kue yang mudah dibeli di
pasaran.
“Ya
sudah, nanti saya bantu mikir di sekolah. Sekarang saya pamit dulu ya, Ma. Khawatir
telat nanti malah urusannya makin tambah selain urusan mikiran bantu Mama mau
bikin kue apaan,” canda saya sebelum berangkat ke sekolah.
Di
sekolah, seperti biasa saya berinteraksi dengan anak-anak. Begitu seorang siswa
membuka bekal dalam tempat makannya, tampaklah lembaran keju kraft singles. Siswa tersebut menawari saya dengan santun
menggunakan isyarat.
“Tidak,
terima kasih. Untuk kamu saja ya supaya kenyang dan tambah sehat,” kata saya
menggunakan bahasa ujar dan juga bahasa isyarat khusus tunarungu (mereka yang
memiliki hambatan pendengaran) di tempat saya mengajar.
Mendadak
saya teringat cerita orangtua siswa ini. “Dulu anak saya ini sering
marah-marah, malas ke sekolah, katanya. Tapi semenjak tahu kesukaannya lembaran
keju kraft singles, kalau dia
mengatakan malas sekolah, saya bujuk dengan memberikan beberapa lembar keju kraft singles, lumayan sangat
membantu. Anak saya jadi mau berangkat ke sekolah.”
Menuntaskan
kepenasaran, saya pun bertanya lebih lanjut. “Kenapa memilih memberikan keju kraft singles? Apa kelebihannya?”
Jawaban
Ibu siswa tersebut cukup mengejutkan. “Saya sih tahunya putra saya suka. Itu saja.
Gara-gara iklan di televisi, terus pas ke supermarket, dia milih sendiri keju kraft singles. Tapi, lama kelamaan
saya juga penasaran dan mencari informasi. Syukurlah, ternyata keju kraft singles ini sangat bergizi
untuk membantu pertumbuhan anak saya.”
Saat
itu saya keheranan karena belum terlalu akrab dengan makanan bernama keju, “Oya?”
“Iya, Bu,” orangtua murid saya antusias menjelaskan makanan
yang disukai putranya itu. “Keju kraft
singles itu bisa dibuat untuk cemilan secara langsung. Bisa juga dibuat
jadi pengisi roti. Tidak disimpan di lemari es juga tidak masalah kalau belum
dibuka. Kandungan vitamin D dan kalsiumnya membuat saya merasa senang. Tentu akan
membantu pembentukan tulang dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi putra
saya.”
Saya cukup takjub dengan lembaran keju yang makin
mempererat ikatan Ibu dan Putranya. Timbul keinginan untuk membantu Mama,
membuat cemilan pengajian nanti supaya bahan makanannya dari keju.
Tapi, makanan apa?
Begitu melihat siswa lain menyodorkan makanan pisang
aroma cokelat kepada temannya, saya seakan mendapat banyak ide. Pasti enak
sekali kalau membuat pisang aroma cokelat keju.
Ya, pada hari H pengajian ibu-ibu di rumah, saya bahagia
bisa sibuk membantu Mama. Mulai dari membeli kulit lumpia siap pakai di pasar,
pisang barangan, keju kraft cheddar, cokelat beras, telur, minyak goreng, sampai
menggorengnya pun saya lakukan sendiri.
Hasilnya sangat memuaskan. Begitu pengajian usai,
teman-teman Mama benar-benar menikmati pisang aroma cokelat keju buatan saya. Apalagi,
beberapa orang diantara mereka sampai membawa pulang ke rumah. Menjadikannya
oleh-oleh pulang pengajian. Hihi
Saya sempat tersenyum sendiri ketika menyaksikan semua
itu. Membuat pisang aroma cokelat keju sangatlah mudah, hasilnya pun memuaskan.
Hanya dengan mengupas kulit pisang barangan, kemudian membelahnya secara
membujur menjadi 4 bagian. Sedangkan keju cheddarnya dipotong dengan ukuran
memanjang sekitar 12X½ X ½ cm, dan telur dikocok hingga lepas.
Satu per empat bagian pisang diletakkan di atas selembar
kulit lumpia bersama potongan keju dan taburan cokelat beras. Kemudian tutup,
gulung kulit lumpia hingga terbungkus rapat, olesi dengan telur diujung kulit
lumpia sebagai perekat. Goreng dalam minyak panas yang banyak hingga kulit
lumpia berwarna kuning kecokelatan dan kering. Angkat, tiriskan, dan sajikan.
Oya,
saya sempat salah kira menggunakan keju
kraft singles untuk bahan membuat isian pisang aroma cokelat keju. Ternyata,
begitu di pasar, di tempat khusus menjual bahan kue, saya baru tahu kalau
membuat sesuatu harus tepat. Begitu pun membuat pisang aroma cokelat keju
isiannya keju kraft cheddar.
Keju kraft cheddar
ini keju yang cocok untuk beragam masakan. Tidak perlu disimpan di lemari es
selama belum dibuka. Kandungan vitamin dan kalsiumnya sama seperti keju kraft singles. Rasa dan aromanya
itu lho, benar-benar khas keju, gurih, teksturnya halus, warnanya kuning
lembut, begitu dimakan tidak menempel di area mulut.
Hmmm,
yummi... nyam... nyam...
Keju diapain emang yummy :)
BalasHapusmaklumlah, orang yang baru ketemu makanan bernama keju, jadinya rada norak. :)
Hapusjadi pengen buat pisang aroma coklat keju nih... :)
BalasHapusAyo, silakan coba. Kalau sudah matang jangan lupa kirim ke saya ya. hhe. :)
HapusKeju memang memberi rasa dan aroma tersendiri kalau ditambahin ke makanan^^
BalasHapusIya, salah satunya aroma cinta untuk.... :)
HapusIni keju kesukaanku, soalnya coba merk lain ternyata jamuran kalau disimpan setelah dibuka (padahal iklannya getol banget di TV, hihihi) :)
BalasHapusIya, kadang kita seringkali menjadi korban iklan. Semoga tidak terjerumus
HapusKeju apa yang buag kita senang?
BalasHapusKejutan bisa saling berkunjung dan meninggalkan jejak. hhee
HapusIh...dapat inspirasi dari ortu siswa ya Mbak.
BalasHapusSaya jadi penasaran nih gimana rasanya. Yammiii...pasti. Bisa dicoba untuk menu camilan nanti pas buka.
Salam kenal Mbak.
wah yummi,,enak nih kayaknya :))
BalasHapusanak saya juga suka tuh mba kalo ngegado keju :)
BalasHapus