Syaamil
Quran akrab
di telinga saya mulai tahun 2009. Pada tahun tersebut, ketua yayasan di tempat
saya mengajar, Pak H. Djenal Komaludin menggulirkan program baru. Sebuah
program peningkatan kualitas guru-guru dalam hal keagamaan, terutama pendalaman Al-Quran. Beliau menggagas
program bernama “Pengajian Kontekstual” setiap Kamis di SLB B Sukapura,
Kiaracondong-Bandung. Mulai tahun 2014 ini, pengajian tersebut berubah hari,
setiap Selasa pukul 13.00, pada jam siswa pulang sekolah.
Pada
awalnya, pengajian membahas terjemahan Al-Quran per kata. Baik itu cara
membacanya, makhorijul hurufnya,
artinya, asal kata, dan terjemahan utuh setiap ayat, disertai keterangan
asbabun nujul ayat tersebut berdasarkan berbagai referensi tafsir Quran.
Al-Quran terjemahan Syaamil Quran
per kata saat itu menjadi referensi wajib. Setiap guru harus memiliki Al-Quran
berukuran lebar dan tinggi yang beda dengan Al-Quran yang biasa kami (guru sukwan/guru sukarelawan/honor)
bawa sehari-hari. Kami
biasanya membawa Al-Quran segenggaman tangan. Sedangkan Al-Quran itu lebar
dan tingginya melebihi A4.
Hingga muncul candaan di antara kami, Al-Quran segede gaban, -bahasa kita (guru tetap
yayasan sekarang) untuk menyatakan sesuatu yang teramat besar menurut persepsi
kita.
Harga
Al-Quran per kata tersebut
sekitar Rp200.000,00. Waktu pertama mengaji, Pak Jenal menyatakan harganya
Rp150.000,00. Dan seorang teman guru sukwan, bapaknya yang membelikannya entah
dari mana, mendapatkan harga lebih murah, Rp125.000. Sebuah pengalaman menarik
karena untuk pertama kalinya saya mengetahui adanya Al-Quran per kata,
sekaligus mendapat pengetahuan tak bernilai dari pengajian bersama ketua
yayasan yang merupakan anggota aktif Majelis Ulama Indonesia di Bandung.
Sebenarnya, saya sendiri kurang
mengikuti perkembangan Al-Quran di dunia penerbitan. Bagi saya, Al-quran pocket, yang berukuran mungil sudah sangat cukup
untuk dibawa ke mana-mana. Toh, saya
pikir terlalu banyak memiliki Al-Quran tanpa menggunakannya, hanya akan membebani
pertanggungjawaban penggunaannya di akhirat kelak.
Namun,
pada Juli 2012, saat itu ada sesi
promosi sponsor, salah satunya promosi mengenai Syaamil Quran. Dalam
kegiatan ulang tahun Komunitas Penulis Bacaan Anak,
saya jadi mengetahui banyak hal
tentang Syaamil Quran. Bahkan, ketika Mas Ali Muakhir memberikan kuis, dan saya
berhasil menjawabnya dengan cepat dan tepat, saya mendapatkan sepaket MyFA,
Syaamil Al-Quran for Kids, My First Al-Quran yang berisi 4 buah buku (Mushaf
Al-Quran Tajwid for Kids Juz 1-15, Mushaf Al-Quran Tajwid for Kids Juz 16-30,
Terjemahan Mushaf Al-Quran for Kids Juz 1-15, dan Terjemahan Mushaf Al-Quran
for Kids Juz 16-30.
Alhamdulillah,
MyFA ini sangat berperan besar bagi saya sebagai sumber ilmu, referensi dalam
menulis cerita anak, dan juga media berinteraksi langsung di kelas dalam
kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Dan hal paling mengesankan ketika kedua keponakan saya mengetahui saya memiliki
MyFA. Gian Rizki Pratama yang biasanya mengaji di masjid, ketika membuka tas
MyFa, seakan tidak percaya
dengan bentuknya yang berbeda dari Al-Quran yang dikenalnya di masjid.
Hal
pertama yang ditanyakan Gian adalah, “Memang ada surat Al-Fatihahnya?”
(Gian membaca MyFA)
Saya
bersyukur mendengar pertanyaan Gian. Berarti selama ini sudah tertanam dalam
isi kepalanya sesuatu yang luar biasa. Bagi saya surat Al-Fatihah yang wajib
dibaca dalam setiap rakaat shalat, memang harus dihapal secara baik oleh anak.
Berarti selama ini Gian mengikuti apa yang disampaikan gurunya di masjid, meski
saat itu Gian masih mengaji Iqra
2 di masjid (berdasarkan keterangan ibunya karena kita tinggal beda rumah, dan
cukup jauh).
(Hafiz dan Gian bersama MyFA)
Begitupula
dengan adiknya Gian, Hafiz yang ketika itu berusia 2 tahun, sangat menyukai
MyFA. Setiap hari Minggu, ketika Gian, Hafiz, dan kedua orangtuanya ke rumaha
neneknya, ibunya Gian dan Hafiz sering
sekali bercerita tentang Hafiz yang sangat menyukai MyFA. Ke mana-mana dibawa,
bahkan sampai tidur pun didekapnya. Seakan MyFA itu sesuatu yang
tidak bisa dipisahkan. Gambar-gambar menarik, membuat Hafiz sering mengulangi
pertanyaan yang sama, “Ma, apa ini?”
Mendengar pertanyaan yang selalu
sama, justru ibunya mengajaknya bercerita. Dan perkembangan Hafiz memang
meningkat menjadi sangat “cerewet” dengan pengetahuan yang dimilikinya. Padahal
dulu ketika lahir, seorang peraji (sesepuh yang pekerjaannya menolong dan membantu
orang melahirkan, termasuk proses
kelahiran Hafiz) dan seorang bidan yang membantu kelahiran Hafiz,
menyangka anak ini akan mengalami kelainan, seperti autis atau tunagrahita.
Katanya, terlihat dari tanda-tanda saat lahir. Dan sekarang, saya sebagai guru di dunia
pendidikan luar biasa justru terkagum-kagum
melihat perkembangan Hafiz. Semua sangkaan mereka terpatahkan. Hafiz
seperti anak umum lainnya yang tumbuh “normal” meski pada awalnya terlambat bicara dan juga terlambat
berjalan.
Dalam
waktu yang singkat, kover depan MyFA juz 1-15 milik Hafiz itu pun berhasil menjadi bentuk
berbeda dari semula. Bagian kover itu terlekelupas dan bergulung-gulung
menutupi tulisan pada kover depan. Kalau mau melihat tulisan kover depan utuh,
harus dipegangi pinggirannya. Bahkan,
seorang tetangga yang memiliki cucu jadi tertarik membeli MyFa untuk diberikan
kepada cucunya.
(MyFA yang kovernya sudah terkelupas, tetap menjadi buku kesayangan Hafiz dan Gian)
Dari pengamatan selama menggunakan
Syaamil Al-Quran for Kids: My First Al-Quran, saya bisa menyatakan mengapa MyFa
disukai anak-anak dan orang dewasa, diantaranya:
1. Tas bergambar dan bertuliskan cerita,
menarik pada pandangan pertama. Awalnya, saya pikir tas ini berfungsi untuk
mengajarkan kerapihan dan keapikan agar anak terbiasa merapikan kembali barang
pribadi miliknya. Ternyata, ketika mengamati dan berinteraksi langsung dengan
Hafiz, tas ini memiliki fungsi lain selain untuk merawat barang pribadi. Saya
sempat termenung ketika Hafiz membuka Terjemah Mushaf Al-Quran for Kids Juz
16-30 halaman 488. Hafiz menunjuk gambar seorang anak lelaki berkacamata,
memakai seragam sekolah putih merah, dan memegang kaca pembesar. Kemudian Hafiz
menunjukkan gambar pada tas yang mirip sambil berkomentar, “Sama.”. Waw,
ternyata tas ini multi fungsi juga untuk belajar menyamakan, tentu secara tidak
langsung ini melatih beberapa ranah kecerdasan anak.
(Saat Hafiz menyamakan gambar di MyFa dengan ilustrasi di tas)
2. Dua buah Mushaf Al-Quran Tajwid for
Kids. Bagi orangtua ini akan memudahkan untuk membimbing bacaan Al-Quran
putra-putrinya karena dalam mushaf ini memiliki tanda warna tersendiri pada
huruf-huruf hijaiyyah yang berbeda, sesuai tazwid yang disertai seberapa
panjang harakatnya. Al-Quran ini nyaman dibaca karena khat Arab atau huruf
sambungnya yang rapi, tampilannya lebih besar sehingga lebih terbaca, dan garis
bantu antar baris yang memudahkan mengingat baris ke berapa ayat yang sedang
dibaca.
3. Hal paling unik dan banyak kelebihannya
terdapat dalam Terjemahan Mushaf Al-Quran for Kids yang terbagi dalam dua
pembagian juz. Kelebihan-kelebihannya itu antara lain:
a) Sekarang
Aku Tahu. Bagian ini memberikan pengetahuan dilengkapi ilustrasi pendukung yang
menarik. Kesesuaian antara materi khazanah pengetahuan keislaman dengan
ilustrasi ini dapat meningkatkan kemampuan bercerita anak.
b) Kosa
kata 3 bahasa (Arab, Indonesia, Inggris) di bawah bagian Sekarang Aku Tahu. Hal
ini dapat memudahkan anak untuk mengenal dan mempelajari penambahan
perbendaharaan kata dalam 3 bahasa.
c) Tafsir
Al-Quran per ayat di bagian bawah, yang salah satu ayatnya digunakan untuk materi “Sekarang Aku Tahu”
sebagai penguat keilmuan anak.
d) Jejak Rasul. Bagian ini berisi bacaan
mengenai perjalanan dakwah Rasulullah saw. Hingga wafatnya, kisah para Nabi dan
Rasul dengan bahasa yang mudah dipahami anak, lengkap disertai peta yang
merupakan penjelasan materi jejak rasul. Peta ini sederhana, berwarna-warni,
dan tulisan nama tempatnya pun terbaca jelas.
e) Doa.
Bagian ini bertuliskan Arab dari doa tertentu lengkap dengan artinya. Bahkan ada
yang diberi keterangan sumber doa tesebut, berdasarkan hadis atau Al-Quran. Dengan
adanya kolom ini, anak bisa menghafal doa-doa yang berasal dari Al-Quran dan
hadis.
f) Tokoh-Tokoh
Islam. Bagian ini sangat bermanfaat bagi anak sebagai sumber pengetahuan untuk
lebih mencintai Islam, sekaligus menanamkan pesan moral; bahwa di masa lalu
banyak sejarawan dan tokoh muslim berprestasi dalam berbagai bidang. Pada bagian
ini berisi tokoh-tokoh Islam, sejarah, nasab, aktivitas dan keilmuan tokoh-tokoh
muslim pilihan sejak zaman Rasulullah saw. sampai tokoh Islam modern. Penjelasan
bahasanya ringkas, mudah dipahami, dan dilengkapi ilustrasi yang memudahkan untuk
mengambil pelajaran dan pengetahuan.
g) Tempat
Bersejarah. Kolom ini berisi pengetahuan yang dapat menambah wawasan anak
mengenai tempat-tempat bersejarah Islam di dunia dengan penuturan gaya bahasa
yang ringan dan dilengkapi ilustrasi/gambar supaya anak dapat lebih mengenali
tempat-tempat bersejarah dalam dunia Islam.
4. E-Pen (Al-Quran digital) berbentuk pena,
secara tidak langsung sudah mengenalkan anak tentang kemajuan dunia teknologi
dan sekaligus pengembangan Al-Quran. Alat ini dapat membantu anak untuk lebih
bisa membaca Al-Quran sesuai makhorijul
huruf, tazwid, maupun mengikuti gaya mengaji qori yang terdapat dalam
e-Pen. Secara pribadi, e-Pen ini
menginspirasi saya menulis novel anak tentang seorang anak yang menyayangi
ibunya, dan ingin memberi hadiah untuk ibunya setelah melihat e-Pen di pameran
buku.
Berdasarkan uraian
di atas, saya sendiri mengorelasikan antara konsistensi penerbit Syaamil yang
terus mengembangkan konten-konten, produk-produk islami, dan Syaamil Quran dengan
inovasi tanpa batas. Hanya dari satu buku digenggaman anak, selain pengetahuan
Al-Quran, anak pun mendapatkan berbagai informasi yang sangat bermanfaat. Apalagi
ketika saya menjelajah menggunakan mesin pencari di internet, Syamil yang terkenal dengan Al-Qur’an
Miracle the Guidance + e-Pen Gold, sebuah Al-Qur’an yang dibekali
teknologi terkini sehingga memudahkan kita untuk membaca dan memahami Al-Qur’an, kini memiliki
produk baru bernama Syaamil Note (smartphone android yang didalamnya dilengkapi
aplikasi built in islami paling lengkap). Bukankah ini merupakan hasil dari konsistensi hingga membuahkan inovasi
tanpa batas? Bukan hal yang mustahil, kelak akan lahir kembali produk-produk islami
berteknologi yang lebih canggih dari Syaamil Note.
Mari kita dukung dan majukan dunia islam dengan produk-produk islami berteknologi, agar masyarakat luas lebih mudah memahami Al-Quran dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pengetahuan dunia Islam, serta perkembangan dunia masa kini yang sangat dinamis.
Tulisan ini
diikutsertakan dalam Parade Ngeblog IKAPI Jabar & Syaamil Quran #PameranBukuBdg2014