Judul :
Menembus Koran: Berani Menulis Artikel Edisi II
Penulis : Brahma
Aji Putra
Penyelaras
Isi : Tim Leutika
Pemerhati
Aksara : Tim Leutika
Desain
Sampul : Anto
Tata
Letak :
Ahmed Ghoseen A
Penerbit : Easymedia
(Kelompok penerbit Leutika)
Terbit : 2012
ISBN :
978-602-97078-8-5
Tebal
buku : 143
hlm.; 13 X 19 cm.
Lingkungan sekitar saya
(dunia pendidikan) sangat menginspirasi dalam banyak hal. Salah satunya untuk
menuliskan keunikan setiap kejadian yang terjadi sehari-hari. Seringkali ingin
menulis artikel untuk dikirim ke media. Namun, selalu saja ada kendala.
Terutama kendala “perasaan”. Perasaan
begini dan begitu yang campur aduk dan mengarah ke hal negatif. Meski pada
akhirnya mengalihkan perasaan negatif itu tetap dengan menulis. Ya, walaupun
menulis cerita anak, cerpen untuk remaja, dewasa, atau apa sajalah yang penting
judulnya saya menulis.
Berbeda ketika saya
menemukan buku ini di Pameran Buku Bandung pada 2 September 2014. Tanpa
berpikir tiga kali langsung membelinya. Jelas saja, saya memang ingin bisa
menulis artikel. Apalagi kalau artikel saya dimuat media. Beuh, senang banget rasanya.
Buku ini membuat saya
memahami dan menguasai materi yang ditulisnya. Melalui buku ini saya
mendapatkan ilmu mengenai pengalaman panjang Mas Brahma Aji Putra dalam dunia
menulis artikel. Menulis artikel layak muat di media massa (koran/majalah)
memanglah tidak mudah. Namun, pemaparan dan tips menulis artikel dalam buku ini
begitu rinci disertai contoh-contoh tulisan yang sudah dimuat. Buku ini enak
dibaca dan juga menyenangkan ketika menyerap ilmunya.
Buku yang terdiri dari
13 bagian catatan ini benar-benar ringkas tapi jitu. Tepat pada sasaran bagi
yang ingin menulis artikel seperti saya.
Mau tahu catatan apa
saja yang dijelaskan dalam buku ini? Catatan yang sebenarnya tidak jauh dari
kondisi seorang penulis, di antaranya: buktikan kepandaian dengan goresan
tangan, bagaimana menciptakan mood menulis,
membiasakan diri menulis diary, rakus
membaca, revisi itu nanti usai tulisan jadi, (menulis: terapi jitu saat recovery), bagaimana kalau tulisan
macet? (resensi: sekali dayung, dua tiga pulai terlampaui), siapa penulis idola
anda? (Produktif menulis, daya ingat tajam), (ah, kalau cuma begitu, aku juga
bisa), mozaik 1996-Mei 2005. Serta lampiran-lampiran “Menulis, Satu-Satunya
Cara Agar Tetap Waras”.
Buku ini memang
benar-benar layak dipelajari kalangan yang ingin menjadi penulis artikel. Khususnya,
saya sendiri.
-
Semoga bermanfaat –
(Resensi Ini
Ditulis untuk Mengikuti Lomba Indiva Readers Chalenge 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan jejak.
Akan saya respon secepatnya.
Terima kasih sudah berkunjung.