Judul :
Rahasia hujan
Penulis :
Adham T Fusama
Penyunting : J. Fisca
Penyelaras Akhir : Dedik Priyanto
Penata Letak : Indarto Widhi Putranto & J. Fisca
Pendesain Sampul : Fahmi Fauzi
Penerbit :
Moka Media
Terbit :
Cetakan pertama, 2014
ISBN :
979-795-857-4
Tebal buku : 272 hlm; 12,7 X 19 cm
Pertemanan Pandu dengan
Anggi, teman baru sekaligus teman sebangku pindahan dari Jepang mengawali cerita
dalam novel ini. Anggi sebagai teman dekat Pandu yang terkenal cerdas,
tertutup, enigmatis, penuh misteri, tidak bisa ditebak, dan terkesan “aneh” bagi
teman-temannya di sekolah membuat jalan cerita menjadi semarak.
Alur cerita dalam buku
ini sempat membuat kening saya mengerut ketika membaca bagian menjelang akhir.
Berawal dari perkenalan Pandu dengan Anggi, kisah romantisme Pandu dan Nadine,
persahabatan Pandu dengan Mamet, derasnya permasalahan hidup Pandu, tiba-tiba
menjadi sebuah wawancara.
“Ceritakanlah tentang
proses interogasi dengan polisi,” pinta Mbak Ratna. – Hal. 257 –
Setelah tuntas melahap
isi buku barulah saya ngeuh, alur
cerita yang saya kira maju ternyata alur kilas balik yang tuntas dengan ending
tertutup dari segi cerita masa lalu. Namun, menyisakan impian manis sebagai
harapan dari seseorang yang pernah mengalami trauma.
Karakter pendukung
dalam novel ini hidup sesuai perannya. Kehadiran Mamet sebagai tokoh pembantu,
sedari awal berhasil membumbui jalan cerita menjadi komedi. Kehadiran Nadine
menjadikan cerita cinta yang khas ala remaja. Serta tokoh-tokoh pembantu lain
yang tampaknya sudah disiapkan penulis secara matang.
Diksi-diksi dalam novel
ini segar-segar, membuat kita mencecap suasana yang sedang terjadi dengan cara
berbeda. Contoh dalam paragraf; Aku melangkah untuk menghampirinya. Angin
berembus menggelitiki ilalang dan mengirimkan aroma yang menyenangkan. Aroma
tanah dan rumput yang segar dengan sedikit aroma hangat seperti harumnya roti
yang baru dikeluarkan dari pemanggang. Aroma yang tidak asing lagi. Aroma
parfum misterius. (Hal. 149)
Novel tentang cinta
seorang remaja putri yang kemudian berakibat gelap mata ini berhasil membuat berdiri
bulu roma. Rasanya tak percaya ada remaja yang tega melakukan kegilaan untuk meraih semua
keinginannya.
Sesuai dengan promosi
yang tampaknya menjadi jargon tersendiri di kover bagian belakang.
-
Sebab
demi bersamamu, akan kulakukan segalanya... –
Sepertinya, penulis
yang tinggal di Bogor ini memang sengaja menjadikan Kota Hujan sebagai latar cerita.
Tentu hal ini akan sangat memudahkannya menuangkan detail tempat dalam tulisan.
Didukung kecerdasannya mengaitkan Kota Hujan dengan mitos boneka hujan Teru-teru bozu dari Jepang, lirik-lirik dramatik dalam lagu Teru-teru bozu, dan konflik personal yang
membuat cerita makin bernas.
Satu hal yang saya
nikmati betul berupa pesan mengenai pentingnya dukungan keluarga, sahabat, dan
orang-orang terdekat untuk membangkitkan kembali semangat hidup yang runtuh
kala mendapat musibah.
-
Semoga bermanfaat –
(Resensi Ini Ditulis untuk
Mengikuti Lomba Indiva Readers Chalenge 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan jejak.
Akan saya respon secepatnya.
Terima kasih sudah berkunjung.