Cerita Anak Cerita Kita
Oleh
Susanti Hara Jv
Dunia
kanak-kanak kita, dunia yang penuh imajinasi. Sayangnya, makin beranjak dewasa
dunia imajinasi pun perlahan terkikis logika. Hingga jalan pikiran yang masuk
bernama logika ini lebih menguasai keseharian dengan pernyataan masuk akal atau
tidak, maupun benar dan salah.
Cerita anak yang kita tahu cukup
luas, berkembang dari ide imajinasi maupun pengalaman penulisnya ketika masih
kanak-kanak. Jadi, sebenarnya tidak ada alasan bagi seseorang untuk berkata,
“Saya tidak bisa menulis cerita anak”. Toh, kita diberi akal pikiran, daya
khayal, dan pengalaman masa kecil.
Dari
pengalaman masa kecil setiap orang yang berbeda, tentu akan menghasilkan
tulisan dan kesan berbeda pula. Perbedaan cerita pengalaman masa kecil inilah
yang akan menjadi keunikan dan pembeda setiap tulisan cerita anak.
Untuk mempermudah menulis cerita
anak, mungkin ada baiknya kita mengenal beberapa hal:
1.
Bahasa atau kalimat dalam cerita anak haruslah sederhana dan
mudah dimengerti. Sedewasa apapun penulis, harus “ikhlas” memasuki dunia anak
dan menulis sesuai karakter dalam dunia anak-anak. Hingga anak-anak pun mudah
memaknai apa yang dibacanya.
2.
Cerita Pendek (Cerpen) Anak yang sekali tuntas dibaca anak,
tentu akan berbeda dengan novel anak yang berlembar-lembar. Menulis cerpen
hanya ada satu masalah dan selesai dengan pemecahan masalah.
Sedangkan
menulis novel anak, penulis harus cerdas menuangkan beberapa masalah ke dalam
cerita dan menyelesaikannya dengan cara yang cergas. Meski akhir cerita dalam
novel dibuat “menggantung” sekalipun untuk terus mengasah daya pikir si kecil.
3.
Ide atau tema cerita anak harus sesuai dengan anak-anak, meski
mengangkat tema atau ide yang berhubungan dengan orang dewasa. Misalnya saja, perceraian kedua orangtua, harus dari
sudut pandang anak.
4.
Konflik atau masalah dalam cerita harus ada penyelesaian sebagai
bahan pembelajaran untuk anak.
5.
Kesan dalam cerita harus mendalam agar anak dapat memaknai
cerita, merasakan adanya masalah hingga penyelesaian. Tanpa terasa mereka
belajar pesan moral dalam cerita
secara halus. Tanpa ada kesan cerita menggurui.
6.
Dalam cerita anak harus diusahakan menggunakan kalimat positif,
paragraf pendek, kejelasan tokoh, tempat, dan deskripsi pendukung lainnya, agar
anak dapat membayangkan dan masuk ke dalam cerita yang sedang dibacanya.
Seperti
dalam film anak-anak yang begitu banyak tayang di televisi. Karakter, latar dan
ceritanya sangat jelas hingga anak menyukai tayangan tersebut. Meski
sebenarnya, orangtua harus hati-hati dan mendampingi anak ketika menonton agar
tidak meniru hal-hal negatif, serta terus belajar mengambil hikmah positif
tontonan yang dilihatnya.
7.
Cerita anak tidak hanya melulu cerita di sekitar keseharian
mereka. Dunia mereka yang penuh imajinasi harus kita asah ke arah masa depan.
Bukan hanya dengan fabel atau legenda, tetapi dengan cerita futuristik dan
cerita misteri.
8.
Cerita futuristik yaitu cerita yang dipenuhi dengan khayalan
masa depan. Tidak ada sihir, bukan raksasa di tengah hutan yang banyak menelan
korban penduduk sekitarnya, tetapi makhluk asing dari planet lain yang dikenal
anak sebagai alien, ataupun cerita
yang berhubungan dengan masa depan lainnya.
9.
Cerita misteri, cerita yang mengandung sesuatu yang belum jelas,
penuh dengan teka-teki, ada rahasia besar yang harus diungkap sehingga membuat
pembaca penasaran.
Hal-hal
tersebut mungkin akan dianggap sederhana. Ternyata menulis cerita anak tidaklah
sesulit sangkaan kita. Cerita anak merupakan cerita kita di masa lalu. Cerita
dimana seseorang belajar berbicara, berjalan, bergaul lebih luas dengan
lingkungannya, serta memaknai kehidupan dengan sudut pandang kanak-kanaknya.
Diri
kita sendirilah kunci menulis cerita anak. Kok bisa? Tentu saja. Kalau kita mau
memasuki kepenulisan cerita anak, tetapi kita hanya diam saja tanpa melakukan
apapun, tentu hanya menjadi khayalan belaka tanpa kerja nyata.
Jadi,
mari kita bersama-sama menulis cerita anak dengan hati. Membuat cerita anak
yang menginspirasi. Hingga menjejakkan pesan bagi anak dalam memengaruhi
kehidupan positif mereka.
Semoga
bemanfaat.
Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan jejak.
Akan saya respon secepatnya.
Terima kasih sudah berkunjung.