Judul :
Resensi Sepak Terjang 10 Penjahat Wanita Legendaris Di Dunia
Penulis : Merry Magdalena
Editor : Anjelita
Noverina
Penata Isi : Baskom Studio
Desain Kover: Baskom Studio
Penerbit : Grasindo
Tahun Terbit : 2014
Halaman : 200 Halaman
Satu hal yang membuat saya memilih
buku ini karena penasaran dengan kejahatan para wanita di dunia ini. Dan
kepenasaran saya terjawab mengapa para wanita ini melegenda dengan
kejahatannya. Tersimpan harapan dalam diri saya, semoga kita terhindar dari
kejahatan ataupun menjadi orang yang jahat. Hehe.
Dari 10 wanita ini, saya menyoroti
Griselda Blanco, Sang Godmather Kokain. Lahir di Cartagena, Kolombia, 18
Februari 1943. Catatan kriminalnya sebagai penyelundup obat bius.
Diusia 69 tahun di depan toko daging
di Medellin, kota besar kedua di Kolombia, Griselda Blanco yang terkenal dengan
segudang julukan; “La Madrina”, “Godmother”, “Black Widow”, “Cocaine Cowgirl”
atau “Queenpin” tertembak pada 3 September 2012.
Selain bertanggungjawab atas
pengiriman berton-ton kokain dari Kolombia ke Amerika Serikat, wanita bertubuh
subur ini juga terlibat menghilangkan nyawa lebih dari 250 orang di Kolombia,
Florida, New York, dan California. (Masya Allah, saya sungguh-sungguh terhenyak
dengan sepak terjang wanita yang satu ini). Meski menurut kerabatnya,
dimasa-masa terakhir hidup Griselda sudah tidak lagi berhubungan dengan dunia
kriminal. Melainkan sekadar menjalankan bisnisnya sendiri di kota kelahirannya,
Medellin. Di kota itu juga dulu Griselda mempunyai toko khusus yang menerima
desain bra dan pakaian dalam wanita yang sengaja dibuat untuk menyelundupkan
kokain.
Griselda dikenal sebagai wanita haus
darah. Tak terhitung banyak nyawa melayang akibat perbuatannya ata perintahnya.
Salah satunya adalah suaminya sendiri. Tiga suami Griselda tewas di tangannya.
Tiga dari empat anaknya pun menemui ajal akaibat ikut aktif dalam “bisnis
keluarga” berbahaya itu. Cara bagaimana Griselda tewas pun sama dengan teknik
pembunuhan yang biasa dijalankannya di masa lalu, yaitu membombardir target
dengan peluru dari atas motor.
Sepintas lalu, Griselda tak berbeda
dengan kebanyakan ibu lainnya, bertubuh gemuk, raut wajah keibuan, dan dandanan
sedikit menor. Pembedanya adalah karier yang digeluti,serta tentu saja
pengalamannya di dunia kriminal sebagai anggota utama Madellin Cartel,
sekaligus mentor bagi Pablo Escobar, pedagang kokain nomor satu asal Kolombia
yang disegani. Tak heran apabila Griselda punya banyak nama samaran yang
menegaskan betapa pengaruhnya begitu kuat di bisnis obat bius, salah satunya
“Queen of Narco-Trafficking”.
Masa lalu Griselda memang cukup
kelam. Ayahnya, Senor Blanco dan ibunya seorang pelayan Senor yang dihamili
ayahnya melahirkan secara diam-diam. Dengan segala keberanian, Ana, ibunya
Griselda membawa bayinya ke rumah majikannya dan dibawa ke hadapan ayah
biologisnya, dengan harapan diakui sebagai anak resmi.
Tanggapan ayahnya kala itu dingin,
masuk rumah, lalu keluar lagi membawa beberapa lembar peso, diselipkan uang itu ke tangan Ana, dan menyuruhnya pergi.
Di usia 2 tahun Griselda dianggap
sudah cukup umur untuk mencari nafkah. Ana mengajaknya ke jalanan seraya
berteriak memelas. Setiap Griselda menolak, Ana memukulnya sampai menangis dan
lebih mengundang belas kasihan. Bocah itu tumbuh penuh siksaan, makian, tanpa
pernah dibelikan mainan atau baju baru. Anak-anak Ana lain juga diperlakukan
sama, dipaksa mengemis dan mencari nafkah di jalanan. Mereka berpindah-pindah
kota, sementara Ana berganti-ganti pasangan. Setiap kali Ana melahirkan bayi,
kekasihnya pergi. Ana dan anak-anaknya hidup di kamar sewa, tanpa privasi.
Tumbuh semakin besar, Griselda
berusaha menyenangkan hati ibunya, berusaha agar tidak dipukul lai dan ingin
dicintai. Dengan segala cara, ia memperbaiki teknik mengemis. Usahanya sia-sia,
sebab Ana tetap memukulinya seolah sebagai pelampiasan segala masalah hidupnya.
Suatu kali Ana pergi, Griselda
berjalan keliling kota menemukan banyak rumah indah dan mobil mewah milik
keluarga kelas atas, dilengkapi penjaga, serta pagar yang rapat, melindungi
pemiliknya dari orang asing. Sejak itu, Griselda kecil berfantasi, “Mengapa aku
tidak bisa mengalami hidup seperti mereka? Bagaimana caranya?”. Saat itu semua
nampak mustahil.
Pergaulan liar Griselda
menjerumuskannya terjun ke dunia kriminal. Saya tak percaya membaca semua
catatan kriminal Griselda, ternyata sejak ke-11, ia dan temannya menculik anak
lelaki dari keluarga kaya untuk meminta tebusan. Selanjutnya, ia melacurkan
diri. Di usia 20 tahun menikah kemudian memiliki 3 anak. Selain sebagai ibu
rumah tangga, ia ikut serta dalam bisnis ilegal suaminya sebagai perantara obat
bius kelompok tersohor di Medellin. Dalam waktu singkat ia sudah dikenal
sebagai Ratu Obat Bius asal Kolombia. Kejatannya terus berkembang. Bunuh
membunuh antar geng menjadi hal biasa.
Griselda menemukan teknik “Motorcycle Assassin” di mana pembunuh
membonceng di sebuah motor, sembari menembaki target dengan senapan mesin
sembari motor terus melaju. Ironisnya, dengan cara ini pulalah Griselda
terbunuh.
Pada bagian ini juga dilengkapi dengan bagian Griselda sebagai seorang
Mama Mafia yang selalu haus darah, perkembangan pesat bisnisnya, hidupnya yang
gila-gilaan, dan kemudian dapat tertangkap dengan mudah.
Lebih menakjubkan lagi, ternyata pada bagian ini masih ada daftar 10 gangster
mafia legendaris lainnya yang terkenal sebagai “The Godmother” yang berarti
gembong mafia wanita.
Membaca buku ini, saya diingatkan kembali untuk selalu berbuat baik,
berhati-hati dalam menjalani kehidupan karena kalau salah pergaulan bisa saja
menjerumuskan ke dalam jurang kehancuran. Selain itu di balik pribadi seorang
wanita yang terkenal akan kehalusan dan kelembutannya, tersimpan kekuatan yang
dahsyat untuk dipergunakannya kala dalam masalah.
-
Semoga bermanfaat –
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan jejak.
Akan saya respon secepatnya.
Terima kasih sudah berkunjung.