Judul :
Three Angels Plus
Penulis :
Esi Lahur
Desain dan Ilustrasi Sampul : Eduard Iwan
Mangopong
Penerbit :
PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit
: 2007
Tebal buku : 184 halaman ; 20 cm
Sinopsis
Luzina,
Alia, dan Matilda bergabung dalam geng Three Angels, di SMA mereka di Blitar,
meski sebetulnya kepribadian mereka beda banget.
Luzina, si
cantik punya mimpi jadi model top bahkan artis yang bisa menembus ibukota. Dia
memperhitungkan segalanya, mulai dari memilih teman sampai cari pacar.
Alia, si
manis yang jago bahasa Inggris pindahan dari Jakarta. Saat ini dia cuma ingin
mencari uang tambahan untuk membantu ibunya. Pacaran? Nanti dulu!
Matilda, si
wajah pas-pasan dengan otak cemerlang. Obsesinya ingin pacaran karena tak mau
disebut jomblo.
Three
Angels jadi plus ketika muncul Roy, yang segitu ndeso dan jeleknya, hingga
dijuluki "si Muka Azab" oleh Luzina.
Persahabatan
yang awalnya manis itu jadi berantakan ketika Roy tiba-tiba suka pada salah
satu angel! Lebih berantakan lagi ketika ternyata ada satu cowok lain menyeruak
di antara Three Angels itu hingga semua rahasia terbongkar....
###
Luzina,
Alia, Matilda bergabung dalam geng Three Angels do SMA mereka di Blitar.
Sebenarnya Roy ingin bergabung dengan geng itu. Tetapi ditolak dengan alasan
karena dia cowok, berwajah jelek serta sangat bodoh. Roy seringkali
disuruh-suruh oleh Luzina bak seorang pembantu.
Alia, pindahan
dari Jakarta karena ayahnya meninggal. Kemampuan berbahasa Inggrisnya ia
manfaatkan mencari uang untuk membantu ibunya. Ia tidak ingin berpacaran. Feri
yang menyukainya ditolak dengan alasan Alia ingin membantu ibunya dan tidak
ingin merusak persahabatannya dengan Matilda yang sangat menyukai dengan Feri.
Matilda, pintar
dan selalu ingin punya pacar untuk menghilangkan status jomblonya. Dia sangat
menyukai Feri tapi Feri tidak menyukainya. Dengan terpaksa Matilda menerima Roy
sebagai pacarnya. Sejak saat itu persahabatannya dengan sesama anggota geng
berantakan karena Luzina tidak ingin Matilda mempunyai pacar seperti Roy.
Roy menyadari
kesalahannya merusak persahabatan. Roy meminta minta maaf kepada Luzina dan
akhirnya Matilda dan Roy pun putus. Tetapi Luzina belum memaafkan mereka. Hingga akhirnya Roy pulang
kampung.
Kelebihan :
Novel ini benar-benar asyik dengan ceritanya yang mengalir untuk remaja. Kishnya sederhana tentang kerumitan persahabatan remaja. Penyajiannya juga menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dicerna.
Novel ini benar-benar asyik dengan ceritanya yang mengalir untuk remaja. Kishnya sederhana tentang kerumitan persahabatan remaja. Penyajiannya juga menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dicerna.
Bagi pembaca yang teliti, tersimpan pesan moral
sekaligus menjadi untuk tidak memilah –milih teman dalam pergaulan. Kalaupun
ada yang kekurangan dari mereka, seharunya tugas kita saling melengkapi.
Kekurangan :
Berkali-kali dibuat bingung ketika membaca per bab bagian dalam novel ini. Semua karakter dalam bab mengdunakan sudut pandang “aku” sebagai tokoh, yang membuat meraba-raba tokoh siapa sih ini yang sedang diceritakan. Kalau menurut saya ada baiknya menggunakan langsung sudut pandang dengan namanya sehingga benar-benar jelas lengkap dengan karakter penokohannya.
Berkali-kali dibuat bingung ketika membaca per bab bagian dalam novel ini. Semua karakter dalam bab mengdunakan sudut pandang “aku” sebagai tokoh, yang membuat meraba-raba tokoh siapa sih ini yang sedang diceritakan. Kalau menurut saya ada baiknya menggunakan langsung sudut pandang dengan namanya sehingga benar-benar jelas lengkap dengan karakter penokohannya.
Buku ini memang menarik, namun
menjelek-jelekkan teman yang memang sudah jelek menjadi bagian yang justru
harusnya menjadi bagian penulis untuk merubah keadaan bukan meneruskannya menjadi
kesan yang makin jelek, apalagi mengucilkan dan memilih-milih teman untuk
dijadikan satu genk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan jejak.
Akan saya respon secepatnya.
Terima kasih sudah berkunjung.