Sedang asyik mengetikkan kata-kata dan mendengarkan murottal juz 1, tiba-tiba gadget mati. Tetapi suara murottal tetap mengalun. Panik dong. Lho kok bisa sih. Rasanya, setiap tak sengaja memijat tombol kunci di keyboard wireless bluetooth 3.0 pasti kejadiannya begitu deh. Langsung tuh buka bagian yang bisa dibuka, walhasil saya tidak menemukan pembuka baterai.
Oke, cyuus browsing, malah mumet sendiri. Hampir semua cara membuka unlock patern atau pola yang terkunci. I don't need that right now... karena tablet saya tidak menyala sama sekali.
Ok. Akhirnya saya mendapat pengetahuan baru hari ini. Setelah murottal berhenti mengalunkan lantunan ayat, saya mencoba mengaktifkan tombol on, alhamdulillah tablet menyala lagi.
Dan saya juga belajar, lain kali kalau terjadi lagi hal seperti ini, saya akan langsung koneksikan charger dengan tablet. Ini berdasarkan saran dari teman. Tetapi saya benar-benar akan mencobanya nanti jika terjadi lagi pengalaman yang sama.
Kamis, 14 Mei 2015
Rabu, 13 Mei 2015
Mimpi Indah Saat Puasa Ramadhan
Di sekolah tempat saya mengajar, dari sekarang sudah diberikan pembekalan menjelang Ramadhan untuk anak-anak agar mereka lebih siap ketika Ramadhan tiba. Misalnya saja mulai membiasakan puasa sunah Senin dan Kamis dengan pantauan dan kerja sama dari guru dan orangtua.
Meski tergolong anak-anak luar biasa yang memiliki hambatan pendengaran dan ada beberapa di antara mereka yang terbilang tunagrahita (mampu didik dan mampu latih, tetapi kurang mampu untuk mengikuti orang normal pada umumnya) tetapi pembelajaran berlangsung sangat mengasyikkan. Terjalin tanya jawab dalam percakapan yang serius.
Tiba-tiba saya dikejutkan oleh adanya pertanyaan seorang siswa grahita yang sebenarnya diluar jalur pembekalan hari ini.
“Bu kata guru ngaji aku kalau mimpi indah saat kita puasa Ramadhan, puasanya itu batal ya?”
Murid lainnya saling bertanya, bahkan bagi siswa siswi tunarungu, mereka berisyarat jari menanyakan apa yang sedang ditanyakan.
Heyya… saya langsung tersenyum, “Mimpi indah seperti apa?”
Sebagai seorang guru, dan meski begini yang kesannya kurang dalam terhadap ilmu agama (masih proses belajar) tetapi kalau tentang puasa saya mengerti maksud dari pertanyaan siswa tersebut. Pasti maksudnya tentang mimpi basah. Terlintas dalam pikiran saya, sebenarnya murid saya yang setengah-setengah mendengarkan penjelasan guru ngajinya, ataukah gurunya tersebut memang lebih menghaluskan bahasa.
Well, saya mendapatkan jawaban mengejutkan dari siswa tersebut. “Mimpi indah itu mimpi jalan-jalan ke syurga terus ketemu bidadari.”
Spontan saya tersenyum. “Mimpi seperti itu tidak membatalkan puasa. Mimpi itu bukan kita yang menginginkan. Jadi, kalau mimpi saat kita sedang puasa, tentu puasanya tidak batal.”
Nih siswa masih bersikukuh dengan pertanyaan dan keyakinannya, “Tapi, kata guru ngaji aku mah puasanya batal, Bu. Jadi nanti harus mengganti puasa kalau sudah Ramadhan.”
Akhirnya, saya mengajak semua siswa membandingkan antara yang membatalkan puasa sesungguhnya disengaja dengan suatu perbuatan yang tidak sengaja dilakukan.
Alhamdulillah, akhirnya mereka mengerti kalau segala sesuatu yang tidak sengaja dilakukan tidak membatalkan puasa. Kecuali beberapa hal tertentu, seperti; haid, gila atau hilang akal, dan lainnya.
Minggu, 03 Mei 2015
Lumpuh Kemampuan Menulis
Lumpuh
Kemampuan Menulis
Susanti
Hara Jv
Hampir
seminggu ini kejadian ini terulang lagi. Di depan laptop mengalami kesulitan mengetikkan kata-kata. Daya dan kemampuan menulisku menguap
begitu saja. Rasanya bingung ke mana harus menemukan uap yang telah berbaur
bersama udara itu. (Ya, Rabb, jangan jadikan hamba ini kufur nikmat.)
Batin
berteriak, mengapa bisa terjadi? Hanya untuk menuliskan kata saja memerlukan
waktu lama untuk merenung di depan laptop.
Berbagai
cara aku lakukan. Merenung, memaksa waktu lebih untuk menulis, bahkan membeli
advan w100, gadget tablet computer 10 inchi yang dapat kugunakan ke mana pun dan
di mana pun untuk menulis. Seharusnya, kemampuan itu begitu mudah kembali.
Benar,
Alhamdulillah harus aku akui kemampuanku kembali perlahan. Bahkan bertambah
dengan kemampuan lain, kemampuan menaklukkan gadget keyboard built in wireless
Bluetooth pasangan advan w100 yang awalnya seringkali ingin membuatku menangis.
Bagaimana
tidak? Eyya,tuh gadget yang masih baru beli dalam setengah bulan harus beberapa
kali masuk vancare, tempat pembetulan gadget merk advan. Sudah begitu, keyboard
wireless susah sekali untuk connet dengan tab. Walhasil harus browsing untuk
mencari tahu lebih banyak agar dapat menaklukkan kebersamaan gadget ini.
Sudah
seringkali ingin menelepon vancare untuk menanyakan passcode keyboard, tetapi
rasanya aku segan karena sudah beberapa kali silaturrahim untuk membetulkan tuh
gadget yang sekarang jadi gadget kesayangan ane.
Walhasil
ane harus sering browsing iini itu,begini begitu, hingga tahu tentang passcode
antara windows 8.1 dan keyboard dari situs asing. Sederhana sekali jawabannya
dengan mengetikkan angka nol 4 kali (0000). Sayangnya, setelah diketikkan tetap
saja nih keyboard susah nyambung. Sampai-sampai terpaksa beli keyboard otg 7
inci di lazada. Alhamdulillah banget rasanya begitu terima langsung dapat
digunakan dengan baik. Bahkan harganya kurang dari Rp100.000,00. Waw…
pengalaman pertama beli gadget via online bikin deg-degan, kira-kira bakal
sampai enggak tuh gadget ke rumah. Subhanallah walhamdulillah, dalam waktu
beberapa hari gadget sampai dan dapat digunakan sebaik-baiknya. Enak
gaspol,pokoe!
Meski
demikian, saya tetap berusaha menghubungkan keyboard wireless Bluetooth 3.0
dengan tablet computer w100. Kesannya maksa banget,memang iya juga sih.
Habisnya kalau pakai gadget ini bisa dipakai ke mana pun sebagai bagian satu
paket, bisa dipakai jarak jauh tanpa harus menyambungkan kabel.
Terus
browsing sana-sini sekaligus mengamati setiap tulisan yang tertera di tab
ketika mengkoneksikan kedua gadget ini. Gotchaaa, finally ketemu juga
jawabannya. Di tablet ada pilihan untuk menyambungkan ke keyboard, kemudian
mengetikkan sekitar 8 angka diketikkan di keyboard, kemudian tekan enter.
Syukurlah Alhamdulillah nyambung lagi setelah kurang lebih dua bulan
utek-utekan (kata orang Sunda mah), otak-atik nih gadget.
Masalah
berakhir? Kagak dong. Nih kemampuan menulis masih belum balik. Ujungnya,
seringkali asal mau menulisss, apa sasjalah bebas. Jadinya,Alhamdulillah bisa
mengirim beberapa cerpen ke majalah Bobo. Tak apalah cerita pendek untuk anak
pun, yang penting saja piker saat ini bisa tetap berkarya. Semoga Allah
Subhanahu wata’ala menemani saya tuk terus berprestasi, menebarkan kebaikan
melalui media tulissan.
Well,
kemampuan menulis boleh lumpuh, tetapi yang telah Allah subhanahu wata’ala
berikan di dalam kepala sebagai anugerah masih jernih. Dapat digunakan bersama
panca indera lainnya uuntuk tetap berkarya.
Harus
berulangkali dalam tiap hari meyakinkan diri, fighting! Dunia ini medan juang
untuk berkompetisi dalam kebaikan, sebelum akhirnya kembali kepadaNya harus
mempertanggungjawabkan segala sesuatu.
Saya selalu
meyakinkan diri, saat diberikan waktu terbatas, menuntaskan K-Novel Bintang
Jindo juga Allah Subhanahu wata’ala permudah,jadi semua pasti dipermudah juga
selama kita tetap denganNya untuk berdoa, berikhtiar, berprestasi dalam
kebaikan, serta lainnya.
Salam
Susanti
Hara Jv
Bandung, 3
Mei 2015
Langganan:
Postingan (Atom)
Bersatu Memandirikan Anak Luar Biasa
Sebelum adanya pandemi COVID-19, setiap hari Selasa, mulai pukul 11.00 WIB hingga selesai, peserta didik SLB B Sukapura kelas tinggi, sebu...

-
UNGKAPAN SALAM DALAM BAHASA KOREA I ( 인사 표현 ) 1.Saat berjumpa ( 만났을 때) a.Bentuk formal juga pada orang yang lebih dihormati. -안녕하십니가 ( ...
-
Ada yang ingin mengirimkan naskahnya ke harian Pikiran Rakyat. Koran ini nomor satu buat warga Bandung (ceileh bangganya. :) ). Ya, tentu sa...
-
Novel ini sukses membuat saya terheran-heran sedari membaca episode satu. Pada judul Gank Coke, Sansan and the gank mem- bully Erin...