Minggu, 22 November 2015

Bea dan Cukai Tegas Budayakan Anti Korupsi


Selasa, 17 November 2015, menjadi perjalanan berserjarah penuh pengalaman. Saya dapat menyaksikan langsung ke lapangan kinerja para petugas di area Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cuka (KPU BC) Tipe A Tanjung Priok.
Awalnya sempat bingung karena saya daftar Rabu tapi kebagian jatahnya Selasa. Namun, setelah berada di sana, hari tersebut menjadi momen berkesan. Bersama beberapa anggota BRID (Blogger Reporter Indonesia) kami menaiki mini bus dari Cempaka Mas menuju ke Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cuka Tipe A Tanjung Priok. Selama di dalam mini bus, Mas Desmond Siregar sebagai petugas bea cukai begitu ramah memberikan pengarahan mengenai kegiatan kita selama di sana nantinya.
(Tampilan depan KPU Bea dan Cukai)
Begitu sampai di kantornya kami langsung diarahkan ke lantai lima. Sebelum memasuki Ruang Rapat Kesempurnaan lantai V Gedung A KPU Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok, kami bisa berinteraksi dengan para petugas yang begitu gesit melayani antusiasme para blogger dan mahasiswa yang bertanya mengenai benda-benda hasil curian yang tertangkap oleh petugas bea cukai. Di antara benda-benda itu ada; minuman keras, barang tambang (bijih tembaga, tin slag, pasir zircon, cinnabar, bijih chromite, bijih besi, cerium, zinc konsentrat, serta benda-benda cagar budaya alam yang seharusnya dilestarikan seperti situs Budha dan hasil laut).
(Hasil sita barang illegal)
Setelah cukup puas bertanya ini itu, kami langsung memasuki Ruang Rapat Rapat Kesempurnaan. Ternyata di dalam ruangan tersebut  telah berkumpul mahasiswa dari Tri Sakti dan mahasiswa dari kampus lainnya.
Citra positif yang ditampilkan seluruh petugas begitu terasa sejak awal perjalanan. Begitu pun saat dalam Ruang Rapat Kesempurnaan, citra itu makin terasa kuat melalui pemaparan para petugas dan pengamatan langsung selama seharian.
Sebelum acara dimulai, kami mendapat pengarahan dari Pak Nyoman mengenai prosuder safety first agar kami bersiap sedia dan tahu apa yang harus kami lakukan jika terjadi bencana atau ada musibah yang tidak diinginkan selama berada di wilayah Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cuka Tipe A Tanjung Priok.
Ada yang unik usai pemberitahuan prosuder safety first, petugas mengajak kami berdoa, menyanyikan lagu Bagimu Negeri, dan menonton video tugas dan fungsi Bea Cukai. Sistem kerja berstandar, proses pekerjaan, keikhlasan dalam bekerja, kecerdasan dalam bekerja tertuang dalam tayangan audio visual.
Berikutnya, Pak Ruliyanto sebagai Kepala Bidang Kepatuhan dan Pengawasan Tugas memberikan sambutannya mengenai tujuan kegiatan langsung kami. Wow, spektakuler mendengarkan penjelasan Pak Ruli bahwa kami akan melakukan kunjungan langsung ke jantungnya bea cukai. Dan benar, setelah berbagai pengarahan, sambutan, dan pemaparan langsung mengenai bea cukai, kami terjun ke lapangan.
Namun, hingga tiba waktu duhur kami harus sabar menunggu momen tersebut. Dalam Ruangan Rapat Kesempurnaan kami masih terus mendapatkan penjelasan mengenai gambaran umum tugas dan fungsi bea dan cukai, inovasi pelayanan, dan pengawasan, pengelolaan sumber daya manusia, strategi membangun budaya anti korupsi, serta prestasi yang telah diraih dalam bidang pengawasan.
Dari sekian banyak pemaparan, saya sesuaikan postingan ini dengan tujuan kunjungan kita, yaitu, “Tour Blogger Hari Anti Korupsi 2015 di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai”. Ada pembahasan menarik mengenai strategi membangun budaya anti korupsi. Selama berada di sana dijelaskan perjalanan reformasi bea dan cukai mulai tahun 1995-2010. Mulai dari reformasi, percepatan, hingga lanjutannya. Untuk mendukung kinerja tersebut terdapat bagian khusus (Bidang Kepatuhan Internal) yang berfungsi utama dalam bidang kepatuhan, seperti pengawasan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kepabeanan dan cukai, pengawasan intelijen, penindakan, dan penyidikan di bidang kepabeanan dan cukai, serta fungsi-fungsi lainnya.
Strategi yang digunakan Bea dan Cukai untuk meningkatkan integritas atau budaya bebas KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme), di antaranya:
  1. Role model
  2. Whistle blowing sistem, informasi tindak lanjut.
  3. Preventif dan represif
  4. Focus group discussion
  5. CCTV dan hidden cam
  6. Manajemen SDM
  7. Sistem IT
  8. Sinergi dengan pengguna jasa
  9. Reward and punishment
  10. Optimalisasi peran unit kepatuhan internal.
Dan ada Program TCL (Tolak, Catat, Laporkan) sebagai Budaya Anti KKN Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
=) TOLAK pemberian dari pengguna jasa dan dokumentasikan
=) CATAT nama, waktu, tempat kejadian, dan bentuk pemberian.
=) LAPORKAN melalui bidang kepatuhan.
            Bidang Kepatuhan Internal secara rutin melakukan pemanggilan kepada 107 perusahaan yang telah memiliki catatan terkait Program CTL. Pada setiap pertemuan, perusahaan menandatangani Nota kesepakatan komitmen menghindari KKN (Fakta Integritas). Harapan dari pertemuan rutin ini agar dapat mewujudkan cita-cita dalam membersihkan KKN.
            Bagi mereka yang memiliki keluhan dan ingin mengadukannya bisa menggunakan saluran pengaduan Bidang Kepatuhan Internal. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) memberikan fasilitas canggih mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Pengadu bisa melaporkan aduannya melalui meja pengaduan dengan datang langsung ke KPU BC Tanjung Priok. Kalau kejauhan atau supaya lebih cepat pengaduannya bisa menghubungi saluran KPU BC Tanjung Priok melalui Telepon / SMS Flexi  : 021-4560300, Telepon / SMS : 081282820777, Fax : 021-43930175, Website : www.bcpriok.beacukai.go.id , Email : pengaduan.kpubcpriok@gmail.com, BBM : Pin 2616B668, atau bisa juga melalui surat. Bagi yang penasaran dengan website DJBC, bisa membuka SIPUMA (www.beacukai.go.id).
(KPU Bea Cukai Tanjung Priok Pelayanan Kepabeanan buka 24 jam)
            Kategori pengaduan yang bisa disampaikan pada DJBC pun beragam, bisa masalah operasional (sikap dan perilaku pegawai, kualitas pelayanan, sistem dan prosedur, sarana dan prasarana), masalah non operasional (pelanggaran tugas dan fungsi, penyalahgunaan penyelewengan), dan lainnya. Berdasarkan grafik pengaduan 2014-2015 terdapat penurunan pengaduan yang sangat mencengangkan karena hampir setengahnya. Menandakan budaya anti KKN berjalan dengan baik.
            Setelah mendapatkan segala macam pemaparan yang begitu lengkap, kami diajak berkeliling lapangan, menyaksikan secara langsung kinerja para petugas di lapangan sekaligus menikmati luasnya pantai di area pelabuhan Tanjung Priok.
(Ruang Ho-Co Scan, tempat pemeriksaan isi kontainer)
(Antusiasme rekan blogger BRID dan mahasiswa Trisakti di ruang pelayanan)
(Alur dokumentasi dari pelanggan ke petugas di kepabeanan Bea Cukai Tanjung Priok)
Terima kasih untuk BRID (Blogger Reporter Indonesia) dan seluruh petugas di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cuka Tipe A Tanjung Priok yang telah memfasilitasi kami melakukan kunjungan berkesan. Semoga BRID dan Bea Cukai makin maju dan selalu terdepan.
(Rekan BRID ngeksis bareng usai keliling pantai di area Pelabuhan Tanjung Priok)

Jumat, 20 November 2015

Olahraga Adaptif Memanfaatkan Lingkungan Sekitar



Video ini adalah salah satu permainan di SLB-B Sukapura. Terkadang kita kebingunan mencari berbagai bahan untuk permainan. Padahal ternyata alat tubuh kita dan lingkungan sekitar dapat kita gunakan untuk menjadi media permainan

Kamis, 19 November 2015

Nama-Nama Anak Binatang Berbahasa Jawa


Saya belum terlalu bisa bahasa Jawa dan ingin sekali membagikan ini untuk generasi Indonesia. Seluruh tulisan ini hasil copas dari FB grup tertutup Griya Kinoysan Library. Selamat membudayakan kembali bahasa kita.Grup Tertutup
BERIKUT NAMA ANAK BINATANG DALAM BAHASA JAWA YANG MUNGKIN SUDAH BANYAK TERLUPAKAN. . SEMOGA BERMANFAAT. ..
1. Anak ampal jenenge embug.
2. Anak angrang jenenge kroto.
3. Anak asu jenenge kirik.
4. Anak babi jenenge gembluk.
5. Anak bandeng jenenge nener.
6. Anak bantheng jenenge wareng.
7. Anak banyak jenenge blengur.
8. Anak baya jenenge krete.
9. Anak bebek jenenge meri.
10. Anak bethik jenenge menter.
11. Anak blanak jenenge sendha.
12. Anak brati jenenge tongki.
13. Anak budheng/munyuk jenenge kowe.
14. Anak bulus jenenge ketul.
15. Anak cacing jenenge lur.
16. Anak cecak jenenge sawiyah.
17. Anak celeng jenenge genjik.
18. Anak coro jenenge mendhet.
19. Anak dara jenenge piyik.
20. Anak dhorang jenenge tamper.
21. Anak emprit jenenge indhil.
22. Anak gagak jenenge engkak.
23. Anak gajah jenenge bledug.
24. Anak gangsir jenenge clondho.
25. Anak garangan jenenge rase.
26. Anak garengpung jenenge drungkuk.
27. Anak gemak jenenge drigul.
28. Anak glatik jenenge cecrekan.
29. Anak gundik jenenge laron/rayap.
30. Anak iwak jenenge beyong.
31. Anak jangkrik jenenge cendholo.
32. Anak jaran jenenge belo.
33. Anak kadal jenenge tobil.
34. Anak kakap jenenge caplek.
35. Anak kalajengking jenenge ketupa.
36. Anak kancil jenenge kenthi.
37. Anak kebo jenenge gudel.
38. Anak kecapung jenenge jenthit.
39. Anak kemangga jenenge ceriwi.
40. Anak kepik jenenge mreki.
41. Anak kidang jenenge kompreng.
42. Anak kimar jenenge kedah.
43. Anak kinjeng jenenge senggutru.
44. Anak kinjeng dom jenenge undur-undur.
45. Anak kintel jenenge kenthus.
46. Anak kethek jenenge kenyung.
47. Anak kodhok jenenge precil.
48. Anak kumbang jenenge engkuk.
49. Anak kunang jenenge endrak.
50. Anak kremi jenenge racek.
51. Anak kucing jenenge cemeng.
52. Anak keong/kul jenenge krikik.
53. Anak kupu jenenge enthung/uler.
54. Anak kura jenenge laos.
55. Anak kutuk jenenge koncelan/kotesan.
56. Anak kwangwung jenenge gendhot.
57. Anak laler jenenge singgat/set.
58. Anak lamuk/nyamuk jenenge jenthik.
59. Anak lawa jenenge kampret.
60. Anak lele jenenge jabrisan.
61. Anak lemut jenenge uget-uget.
62. Anak lintah jenenge pacet.
63. Anak lisang jenenge beles.
64. Anak lodan jenenge jengkelong.
65. Anak lutung jenenge kenyung.
66. Anak luwak jenenge kuwuk.
67. Anak luwing jenenge gonggo.
68. Anak macan jenenge gogor.
69. Anak manuk jenenge piyik.
70. Anak menjangan jenenge kompreng.
71. Anak menthok jenenge minthi.
72. Anak merak jenenge uncung.
73. Anak nyambik jenenge slira.
74. Anak pe jenenge genyong.
75. Anak pleting jenenge jaringan.
76. Anak pitik jenenge kuthuk.
77. Anak sapi jenenge pedhet.
78. Anak sembilang jenenge lenger.
79. Anak singa jenenge dibal.
80. Anak tawon jenenge gana.
81. Anak tekek jenenge celolo.
82. Anak tombro jenenge bokol.
83. Anak tikus jenenge cindhil.
84. Anak tuma jenenge kor.
85. Anak tongkol jenenge cekethik/cengkik.
86. Anak ula jenenge ucet/kisi.
87. Anak urang jenenge grago.
88. Anak wedhus jenenge cempe.
89. Anak wader jenenge sriwet.
90. Anak welut jenenge udhet.
91. Anak wagal jenenge jendhil.
92. Anak walang jenenge dhogol.
93. Anak warak jenenge plencing.
94. Anak yuyu jenenge beyes.
Nek kurang tambahi dewe..

Rabu, 18 November 2015

Permainan Menulis di Udara Siswa SLB B Sukapura



Permainan seperti ini sangat bermanfaat untuk mengasah berbagai kecerdasan siswa. Seluruh siswa diajak berkonsentrasi dan juga bersosialisasi dengan seluruh temannya.

Selasa, 17 November 2015

Pesantren Sastra FLP Bandung

Setiap orang memiliki momen tak terlupakan. Salah satunya Pesantren Sastra yang pernah diadakan FLP Bandung saat Ramadhan. Diluar dari kebiasaan memang, tapi hal seperti ini menjadi hal menakjubkan. Antusiasme peserta dalam menulis membuat mereka selalu aktif mengikuti semua kegiatan Pesantren Sastra. Bahkan, ketika tempatnya berpindah-pindah pun mereka tetap pada datang.










































































Bersatu Memandirikan Anak Luar Biasa

  Sebelum adanya pandemi COVID-19, setiap hari Selasa, mulai pukul 11.00 WIB hingga selesai, peserta didik SLB B Sukapura kelas tinggi, sebu...