Jumat, 20 November 2020

Bersatu Memandirikan Anak Luar Biasa

 Sebelum adanya pandemi COVID-19, setiap hari Selasa, mulai pukul 11.00 WIB hingga selesai, peserta didik SLB B Sukapura kelas tinggi, sebutan untuk murid kelas SMPLB dan SMALB di SLB B Sukapura, memiliki rutinitas belajar koding melalui bimbingan Kak Timothy.

(Pelatihan Koding di SLB B Sukapura – Dok. Susanti Hara) 

Koding menurut padanan dalam bahasa Indonesia merupakan pemrograman pada komputer yang pada era seperti sekarang ini sangatlah dibutuhkan. Sayangnya mungkin belum terlalu banyak yang mengetahuinya.

Totalitas seorang Timothy sungguh luar biasa. Anak-anak mendapat fasilitas laptop pinjaman sebagai alat belajar. Ya, peserta didik SLB B Sukapura 75% berekonomi menengah ke bawah. Jangankan memiliki perangkat laptop, untuk seragam dan peralatan sekolah saja mereka terkadang masih difasilitasi uang bantuan pemerintah maupun bantuan lainnya.

Untuk memudahkan pembelajaran koding, Timothy mengajak beberapa volunter, yaitu teman-teman sekampusnya untuk ikut mengajarkan ilmu yang mereka miliki kepada peserta didik di SLB B Sukapura, di antaranya ada Kak Stella, Kak Tia, Kak Mutia, Kak Aurora, Kak Adina.

(Kegiatan Koding di SLB-B Sukapura – Dok. Susanti Hara) 

Tak tanggung-tanggung lho, mereka pun menyiapkan LKS atau Lembar Kerja Siswa. Isi LKSnya cukup lengkap bagi yang baru mengenal koding sekalipun. Lembaran kerja berwarna itu terdiri dari pengenalan, pemahaman kondisi, pengulangan, penggunaan fungsi fitur, tata cara memindahkan benda dan lainnya.



(Salah satu isi LKS – Dok. Susanti Hara

Timothy sebagai salah satu perintis Code for Social, atau komunitas yang sosial yang berfokus pada pendidikan vokasional, terutama di bidang informatika (koding dan pemrograman) untuk difabel yang berdiri tahun 2018, menyatakan harapannya untuk mampu meningkatkan keterampilan difabel, baik hard skill maupun soft skill sehingga dapat hidup mandiri.

Penulis sebagai salah satu guru di SLB B Sukapura yang sering berinteraksi dan mencermati kegiatan koding di sekolah, sungguh merasa takjub. Dampaknya bagi peserta didik SLB B Sukapura terlihat jelas. Ketika pelajaran koding tiba, mereka bersabar untuk bergiliran belajar koding, belajar di mana pun agar tetap dapat mengikuti pembelajaran, berani berkompetisi dengan mengikuti lomba meski sayang karena adanya pandemi semua harus terhenti.

(Belajar koding di selasar sekolah – Dok. Susanti Hara)

(Belajar koding di selasar sekolah – Dok. Susanti Hara) 

Uniknya, disaat pandemi, tepatnya 15 Oktober 2020, Timothy menghubungi penulis untuk mengajak beberapa peserta didik SLB B Sukapura membuat film dokumeter. Tentu saja, penulis langsung menyampaikan kepada pihak sekolah dan mendapat sambutan baik dari berbagai pihak.

(Aktivitas Timothy saat pengambilan gambar – Dok. Susanti Hara)

Pembuatan film dokumenter tersebut berisikan kesan-kesan anak-anak selama belajar koding, siapa volunter yang paling mereka suka, hambatan apa yang mereka rasakan, dan juga mengenai cita-cita.

(Cuplikan suasana pengambilan gambar bergerak – Dok. Susanti Hara) 

Salah seorang di antara mereka ada yang memiliki cita-cita menjadi fotografer. Tanpa pernah diduga, Timothy menyampaikan keinginannya untuk mengajak anak tersebut ikut magang bersamanya.

Selama dua kali mengikuti kegiatan magang, tampaknya anak tersebut senang sekali. Baginya, dia bisa mengenal berbagai kamera, bagaimana cara menggunakannya, cara pengambilan gambar, dan juga berbagai macam alat untuk pengambilan gambar yang baru diketahui nama dan fungsinya. Selain itu, dia juga mempunyai pengalaman menarik ketika pengambilan video dokumenter daerah yang penduduknya tidak diakui, penduduknya tidak memiliki KTP atau Kartu Kependudukan. Sejujurnya, sebagai seorang guru, saya juga baru tahu adanya kampung tersebut.

Dalam kesehariannya, Timothy yang merupakan mahasiswa Universitas  Katolik Parahyangan ini memiliki motto, “Together We Can Make a Change”, bersama kita bisa membuat perubahan. Mungkin akan sulit melakukannya sendiri, tetapi jika melakukannya bersama-sama dan memulainya dari hal-hal kecil, perubahan pasti akan terjadi.

Hal itu pulalah yang penulis alami dan rasakan. Seorang pahlawan hebat sekalipun tidak akan menang dalam pertempuran jika dia sendirian. Pahlawan akan menang karena ada tim yang kuat dan hebat bersamanya.

Begitupun dalam dunia pendidikan. Jika pendidikan ingin benar-benar maju dalam hal apapun, tentu harus adanya kebersamaan dan persatuan dengan berbagai pihak.

Kehadiran setiap orang, pasti membawa cerita berbeda. Namun, bagi murid-murid SLB B Sukapura, kehadiran Timothy mengukirkan kesan bahwa keterbatasan bukanlah halang rintang untuk mampu menggapai impian. Anak-anak yang mungkin pada awalnya tidak pernah terpikirkan bisa memegang laptop, malah belajar ilmu berkelas seperti koding.

Bahkan, untuk anak-anak yang begitu dekat mengenal Timothy, kepeduliannya, kebersamaannya yang selalu memberikan ilmu bermanfaat menjadi salah satu citra positif bagi diri anak kedepannya. Apapun kondisinya, bagaimanapun keadaannya, meski di masa pandemi sekali pun, siapapun harus memiliki daya juang yang kuat, tetap bersemangat menggapai cita-cita.

________________________________________________________________

H2C – Hello Hero Challenge”

Bersatu Memandirikan Anak Luar Biasa

Nama Lengkap            : Susanti, S. Pd

Guru Mata Pelajaran   : Guru Kelas SLB (SMPLB dan SMALB)

Asal Sekolah               : SLB B Sukapura Bandung

Rabu, 12 Agustus 2020

Jerawat? Ayo Kita Rawat Pakai Ini!

Kesel ya kalau pakai kosmetik yang enggak cocok, terus bikin wajah kita jerawatan. Argh, bikin PD jadi minus, tangan gatal pengin megang muka ngopekin jerawat. Ditambah lagi kejadiannya pas kita sibuk-sibuknya dengan berbagai aktivitas keseharian.

Itu sih pengalaman saya dalam bulan ini. Ceritanya, awal Agustus 2020 ini pelembab habis. Eh dapat tawaran untuk pakai pelembab dari saudara. Ya asyik dong, apalagi di produk tersebut dituliskan cocok untuk semua kulit.

Ok, saya pakailah itu pelembab. Tahunya, pas malam-malam berasa ada yang aneh dengan wajah. Waw, banyak sekali bulatan baru menghiasi wajah, udah gitu berasa gatal. Dan parahnya, meski sedang PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), namun ada beberapa kegiatan yang tetap harus dihadiri. Misalnya saja kegiatan pembelajaran luring (diluar jaringan), dimana guru harus mendatangi rumah siswa untuk memberikan bimbingan bagi mereka yang kurang memiliki fasilitas gawai.

Alhamdulillah, bersyukurnya, ada yang merekomendasikan Acne Serum Plus Humprey Skin Care.

Nah, malamnya tuh langsung dipakai. Cukup menakjubkan karena keesokannya setengah jerawat di wajah agak mengering. Tapi tidak mengering total secara sekaligus semuanya. Ya meskipun masih ada beberapa jerawat bandel yang berukuran besar-besar yang rasanya 2-3 hari baru mengering. Tapi its ok lah. Berarti produk tersebut memang berdaya guna tinggi untuk mengatasi jerawat. Pastinya, dilanjutkan dong pemakaiannya untuk perawatan.

Padahal pada awalnya, saya yang baru kenal dunia serum sempat merasa unik melihat botolnya berukuran sekitar setinggi telunjuk orang dewasa. 

Eh, ternyata dipakainya enak lho. Meski pas disemprotkan ke tangan itu kayak minyak yang kental, namun dalam beberapa detik langsung meresapi kulit, dan pas diraba enggak berasa ada minyaknya. Ringan banget kayak yang enggak pakai apa-apa, kayak biasa aja.

Dan dari produk inilah saya baru tahu kalau jerawat merupakan masalah kulit yang terjadi karena folikel rambut tersumbat dengan sel-sel kulit mati dan minyak dari kulit. Ditandai dengan komedo atau komedo putih, jerawat, kulit berminyak.

Iya sih, kulit saya memang kombinasi antara berminyak dan normal yang kadang terasa kering. Namun untuk mengatasi jerawat, sepertinya saya menemukan produk yang tepat untuk merawat kulit saat berjerawat, terus lumayan ampuh mencegah iritasi berupa kemerahan akibat adanya jerawat. Bahkan rasanya senang sekali pas lihat jerawat cepat mengering. Rasa sakit yang berkurang dari biasanya. Apalagi saat perlahan tuh jerawat hilang dari wajah.

Acne Serum Plus Humprey Skin Care ini cocok di wajah saya yang sedang berurusan dengan jerawat. Iyalah, pakainya enggak ribet cuma dioleskan pada bagian berjerawat saja, udah gitu dipakai di pagi hari sebelum pakai make up pun rasanya nyaman tidak berbekas kayak wajah pakai minyak. Ya iyalah, serum ini bening lho, udah gitu cepat banget deh meresap di kulit.

Hmmm, saat ini saya sih sedang penasaran. Kalau untuk merawat kulit berjerawat produk Acne Serum Plus Humprey Skin Care ini bekerja cukup efektif? Lantas, bagaimana ya kira-kira kalau dipakai di wajah saya yang sedang beruntusan? Ya, semoga saja berhasil juga untuk merawat dan mengatasi beruntusan tersebut.

Penasaran, kan? Tunggu saja ya hasilnya dalam beberapa minggu ini, soalnya setahu saya beruntusan saya ini cukup bandel.

Doakan ya biar beruntusan ini juga cepat hilang....

Terima kasih sudah berkenan membaca curhatan saya.

Senin, 03 Februari 2020

Waw Kanker Kolorektal Bisa Sembuh! Kenali Gejala dan Penanganannya Sejak Dini


Saya terhenyak baru mengetahui kanker itu beragam jenisnya. Pengetahuan saya mengenai kanker masih terbatas. Pada awalnya saya hanya mengetahui 1 jenis kanker, yaitu kanker payudara. Kanker 1 ini begitu akrab di telinga karena pernah beberapa artis dikabarkan menderita kanker payudara.
Bahkan, ada salah seorang rekan guru yang terkena kanker payudara dan harus mengalami kondisi kurang menyenangkan. Ya, tentu saja karena benjolan di payudaranya harus  mengalami operasi yang bukan hanya sekali dan tindakan lanjutan lainnya untuk penyembuhan.
Berdasarkan data Global Cancer Observatory (Globocan) 2018, kanker payudara menjadi yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia (16,7%), lalu diikuti oleh kanker serviks (9,3%), paru (8,6%), kolorektal (8,6%), dan hati (5,3%). 
Di antara sejumlah kasus kanker itu, kanker kolorektal adalah yang paling tidak banyak diketahui masyarakat umum. Gejalanya yang tersamar dengan penyakit lain yang lebih umum diduga menjadi penyebab mengapa utama kanker kolorektal tak banyak diketahui.
Pengetahuan saya terbuka lebar setelah menghadiri undangan media gathering, bertempat di CGV 23 Paskal lantai 3, yang terletak di Pasir Kaliki 25-27. 
Dalam diskusi yang menghadirkan Dr. Zee Ying Kiat (seharusnya), namun karena menyebarnya kasus yang sangat terkini mengenai virus corona sehingga ahli Onkologi Medis di Parkway Cancer Centre ini harus bertugas, dan selain itu ada tindakan preventif dari pemerintah Singapura untuk warganya sehingga Konsultan Onkologi Medis di National University Cancer Institute, Singapore (NCIS) tersebut urung hadir secara langsung ke Indonesia.
Diskusi melalui video call - Dok. Susanti Hara
Bersyukurnya, kita masih dapat berkomunikasi dengan anggota dari American Society of Clinical Oncology ini melalui video call. Pendiri dari Hepatopancreatobiliary Association of Singapore, dan juga anggota dewan dari National Healthcare Group Domain Specific Review Board dan Chapter of Medical Oncologists, College of Physicians, Singapura ini begitu gamblang memberikan gambaran mengeni kanker kolorektal.
Menurutnya dalam bahasa Inggris, yang kemudian diterjemahkan oleh Bu Risma dari PCC dan juga pembawa acara, Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon), atau pada bagian paling bawah dari usus besar yang terhubung ke anus (rektum). Kanker ini juga dikenal dengan sebutan kanker kolon atau kanker rektum, tergantung pada lokasi tumbuhnya kanker. Gejala kanker kolorektal seringkali dirasakan oleh pasien ketika kanker sudah berkembang jauh.
Bu Risma dan Pembawa Acara mengalihbahasakan penyampaian dokter Zee - Dok. Susanti Hara
Kebanyakan kanker kolorektal bermula dari polip usus atau jaringan yang tumbuh di dinding dalam kolon atau rektum. Namun, tidak semua polip akan berkembang menjadi kanker kolorektal. Kemungkinan polip berubah menjadi kanker juga tergantung kepada jenis polip itu sendiri.
Seperti kanker pada umumnya, kanker kolorektal sulit dideteksi pada tahap dini karena gejalanya yang tak banyak dirasakan. Pada tahap awal perkembangannya, kanker kolorektal mungkin tidak menyebabkan gejala apapun. 
Gambaran tentang kanker - Dok. Susanti Hara
Ketika kanker dalam usus ini tumbuh atau menyebar, gejala-gejala yang dirasakan lebih bervariasi sesuai dengan ukuran dan lokasi kanker. Gejala umum adalah munculnya darah dalam tinja, kebiasaan buang air besar yang berubah-ubah, rasa sakit yang terus-menerus di perut, kembung atau kram, perasaan buang air besar tidak dikosongkan sepenuhnya, dan tiba-tiba penurunan berat badan yang drastis.
Senior Consultant Medical Oncology Parkway Cancer Centre ini mengatakan bahwa pendeteksian secara dini kanker yang umum dapat diobati dan dapat menyelamatkan hidup pasien. Kanker kolorektal yang terjadi di usus besar atau dubur, kata dia, tidak berkembang dalam semalam. Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk berkembang dan karenanya dapat dideteksi dan diobati sejak dini.
Menurutnya, biasanya kanker kolorektal dimulai sebagai jaringan dengan pertumbuhan jinak yang disebut polip pada lapisan dalam usus besar atau rektum. Meskipun polip tidak bersifat kanker, mereka dapat berkembang menjadi kanker dalam jangka waktu yang lama. Faktanya, sebagian besar kanker kolorektal berkembang dari polip. Keberadaan polip cukup umum, 1 dari 4 orang memiliki setidaknya satu pada usia 50. Namun, hanya sebagian kecil polip yang berkembang menjadi kanker dan itu pun butuh bertahun-tahun. Polip dengan lebar 1 cm memiliki peluang 1:6 tumbuh menjadi kanker lebih dari 10 tahun.
Dalam penanganannya, kanker kolorektal sebenarnya dapat didiagnosis melalui skrining, salah satunya dengan pemeriksaan tinja ataupun kolonoskopi. Kolonoskopi melibatkan penggunaan tabung tipis dan fleksibel yang dikenal dengan nama kolonoskop. Alat itu dimasukkan melalui dubur sehingga memungkinkan dokter untuk memeriksa lapisan dalam usus besar. Biasanya dilakukan dengan sedasi ringan, kolonoskopi membutuhkan waktu sekitar 15 menit; polip jinak dapat dihilangkan selama proses.
Ada yang sangat unik, menurut beliau, kanker kolorektal ini terdiri dari stadium 1, 2, 3, dan 4 dengan rentang kemungkinan sembuh, dengan kata lain masih dapat disembuhkan.
Walaupun sudah didiagnosa kanker kolorektal, tapi jangan khawatir karena masih bisa disembuhkan, meskipun mungkin ada yang sembuh total dan ada juga yang tidak. Bagi kanker stadium 1-3 masih dapat ditangani. Selama mengikuti langkah penanganan dari dokter. Dan untuk memperpanjang hidup pasien stadium 4 sekalipun masih ada penanganannya.
Kesembuhan kanker tentu harus dibarengi dengan terapi yang sudah dijelaskan agar bisa bertahan. Pada mereka yang kanker stadium 1 kemungkinan sembuhnya 80% lho, stadium 2 tingkat kesembuhan antara 60-80, bahkan stadium 4 pun bisa survive bisa bertahan sampai 5 tahun. Hal tersebut berdasarkan penelitian dari 100 pasien, dan 10 pasien masih bertahan.
Mereka yang kanker stadium 4 dan masih bisa bertahan dengan treatmen, obat obatan dengan kemoterapi, target terapi, dan surgery.
Di Singapura, ada flat scan untuk mengetahui sejauh mana penyebaran kankernya. Untuk yang sudah terkena kolorektal kanker, langkah secepatnya harus menentukan stadium untuk treatmen yang tepat.

Pada Survei Globocan 2018, kanker kolorektal adalah kanker nomor dua paling banyak diidap oleh pria setelah kanker paru di Indonesia. Namun di Singapura, kanker kolorektal dideteksi merupakan kanker yang paling umum ditemukan pada perempuan.
Ada kebiasaan kecil yang biasa memicu kanker lho, misalnya saja pada obesitas, berat badan yang diet tinggi protein tinggi lemak. Hati hati lho yang diet sangat kurang fiber atau serat bisa menyebabkan kanker kolorektal.
Sementara itu salah satu tindakan pencegahan kanker, bisa diambil polipnya dengan diteropong dan diambil menggunakan alat.  
Bagi siapapun yang ingin lebih sehat terhindar kanker, tentu saja ada anjuran untuk rajin makan buah dan sayuran dari sekarang dalam kehidupan sehari hari
Bagi yang memerlukan layanan informasi mengenai kanker, di Indonesia ada CanHOPE, institusi yang memberikan layanan informasi mengenai kanker, support pada penderita, dan informasi treatmen terhadap kanker.
CanHOPE diprakarsai oleh Parkway Cancer Centre, institusi kesehatan dengan rangkaian perawatan kanker komprehensif, yang diberikan melalui konsultan spesialis medis, suster, konselor serta tenaga paramedis profesional lainnya. Setiap hari dan untuk setiap pasien, tim PCC bekerja keras untuk memberikan perawatan kanker holistik dalam lingkungan yang aman dan menenangkan. Mereka juga dibantu oleh teknologi medis tercanggih dan telah terbukti sebagai program terapi inovatif untuk mencapai hasil klinis yang optimal bagi pasien.

Kamis, 12 Desember 2019

Tips Praktis Mengelola Keuangan Secara Fun


Lantai 3 di salah satu ruangan Paberik Kopi Upnormal Coffee Roasters, Jl. Cihampelas No.96 Bandung, pada hari Sabtu, 7 Desember 2019, begitu sesak peserta Funancial #YangKamuMau. Mereka antusias mengikuti talkshow START-UP SMART: Financial Tips for Turning Your Hobby Into a Business.
Ledakan peserta - Dok. Susanti Hara
Dalam acara yang berlangsung pukul 09.30-12.30 WIB ini menghadirkan Dipa Andika sebagai main speaker. Sebagai seorang Financial Planner dan Co-Founder of Hahaha Corp, Dika memberikan banyak sekali tips-tips yang berhubungan dengan bagaimana seharusnya kita mengelola keuangan.
Acara yang menghadirkan host Ucita Pohan terasa sangat hidup. Sebagai pemandu acara, keceriaannya memandu kegiatan mampu lebih menghidupkan jalannya suasana sehingga peserta sangatlah antusias. Apalagi pembicaranya memiliki pengalaman luar biasa dan pemaparannya pun lengkap dengan tayangan penjelas sehingga semua asyik menikmati kegiatan.
Selain itu kehadiran Guest Speaker Mohammad Takdis sebagai ownerWhatravel Indonesia, makin memeriahkan suasana dengan menceritakan pengalaman-pengalamannya dalam pengelolaan keuangan.
Selain pemaparan dari narasumber, acara keren satu ini memberikan tantangan posting kegiatan selama acara di insta story istagram dengan hadiah yang telah mereka tentukan. Sudah bisa dipastikan para peminatnya begitu sibuk mengikuti kegiatan dan juga mengikuti tantangan posting di insta story instagram mereka.
Kesibukan Peserta Berkompetisi di IG - Dok. Susanti Hara
Penulis sendiri ikut posting dong di feed ig. Bisa chek lho keseruannya di susantihara. Di situ kalian bakal dapat bocoran materi yang disampaikan narasumber. Yupzzz, karena penulis membagikan beberapa cuplikan saat pemateri menampilkan slide.
Pada saat penulis datang. Dipa sedang asyik bagaimana seharusnya kita mendokumentasikan segala sesuatu dalam bisnis.
Alur dokumentasi - Dok. Susanti Hara
Dalam pemaparannya, melalui tayangan slide, Dipe memberikan gambaran alur dokumentasi mulai dari kontrak, pencatatan berbagai hal, bukti-bukti transaksi, dll. Intinya, hal sekecil apapun harus didoumentasikan.
Dipa juga menjelaskan alur pendapatan seseorang, mulai dari pendapatannya itu sendiri, kelebihan, pengeluaran, dan hal penting lainya adalah investasi. Diva menjelaskan secara lengkap seharusnya bagaimana kita mengelola keuangan.
Alur pendapatan seseorang - Dok. Susanti Hara
Hal menarik yang Dipa jelaskan adalah setiap orang harus memilki dana darurat yang terdiri dari tabungan, deposito, atau bisa juga dalam bentuk emas. Dana darurat ini akan digunakan ketika kita benar-benar memerlukan uang tersebut.
Gambaran dana darurat - Dok. Susanti Hara

Nah, ini hal yang harus menjadi catatan bagi seorang pengusaha, menurut Dipa, hutang tidak boleh lebih dari 30%. Seharusnya yang 30% itu investasi. Sebenarnya, terbayangkan ya jika hutang kita lebih dari 30% pendapatan, mungkin kita akan merasa begitu banyak kehilangan uang, hampir setengahnya untuk membayar hutang, sehingga kurang menikmati pendapatan dari apa yang telah kita kerjakan.

Gambaran alur keuangan seharusnya - Dok. Susanti Hara
Selain memaparkan begitu banyak hal mengenai keuangan, Dipa juga memberikan gambaran masalah dalam kehidupan seseorang. Ada 2 hal, mereka yang banyak mimpi, dan mereka yang enggak punya mimpi. Mereka yang punya banyak mimpi tentu membuat kehidupannya kurang fokus. Menurut para narasumber yang tampil dengan kesan santai namun merangkul peserta untuk asyik mengikuti talkshow, sekecil apapun mimpi, tuliskan!
Gambaran masalah seseorang - Dok. Susanti Hara
Kenapa? Karena mimpi adalah rencana kehidupan seseorang. Dengan perencanaan-perencanaan yang tepat dan pendokumentasian, mimpi akan lebih mudah dapat teraih karena gambarannya sudah jelas.
Mimpi adalah rencana - Dok. Susanti Hara
Sesuai temanya, event dari Home Credit ini telah membantu para peserta untuk mengenali impian finansialnya melalui berbagai tips dari narasumber dalam mengatur keuangan secara FUN, sehingga kedepannya akan lebih membantu dalam mencapai segala impian finansial.

Well, menjelang akhir acara ada sesi tanya jawab dan permaninan. Kalau enggak di rem ya, semua peserta pengin nanya dan ikut permainan.
Antusiasme peserta untuk bertanya - Dok. Susanti Hara
Salah satu game jelang akhir acara - Dok. Susanti Hara
So, buat kamu yang penasaran dengan kegiatan lainnya, bisa banget lho pantengin Home Credit .

Kamis, 07 November 2019

Autis Oh Autis? Plus Tunarungu Pula (Cerita di Kelas Gue)

Yak!
Seumur hidup gue enggak pernah nyangka bakal dapat murid autis. Dulu itu di kampus yang terkenal se-Jakarta, gue enggak ngambil ilmu spesialisasi tentang autis. Yailah, waktu itu kayaknya belum ada deh. Gue itu tertarik dengan mereka yang tunarungu atau hambatan pendengaran, dan satu lagi gue tertarik dengan mereka yang berkesulitan belajar.
Walhasil, di sinilah gue sekarang, di tempat murid-murid tunarungu berada, eh maksudnya di tempat mereka bersekolah lho. Well, mengajar anak tunarungu itu enak banget lho. Pakai kalau ya, kalau sudah menguasai ilmunya.
Emang ada ya ilmu tentang tunarungu. Adalah, buat gue mengajar itu adalah seni kehidupan dalam bentuk, hmmm apa ya???? I can not really describe about it. Pokoknya mah menyenangkan.
Menyenangkan ketika tahu-tahu mereka itu sudah bisa baca, menyenangkan ketika mereka itu tahu-tahu sudah bisa berhitung, apalagi sampai bisa perkalian. Sebenarnya enggak ujug-ujug asal tahu-tahu sih, pasti adalah jalan prosesnya. Tapi ya itu panjang, yang intinya tahu-tahu mereka sudah bisa aja.
Hufth! Gue harus narik napas ya untuk semester sekarang ini. Di kelas gue mengajar sekarang, gue bukan cuma harus mendidik anak tunarungu, tapi ada juga seorang peserta didik yang memiliki dua hambatan sekaligus. Ya itu tuh kalau bahasa kerennya buat mereka mah double handicap. 
Kebayang enggak sih? Menangani mereka yang satu hambatan saja sudah luar biasa perjuangannya, apalagi harus menangani anak yang memiliki dua hambatan. Dan hambatannya itu autis.
Huuuh!
Ya kali kalau orang normal, bolehlah mengeluh setiap hari. Gue juga penginnya ngeluh sih. "Keseeel. Geram!. Gerah!"
Hari ini misalnya. Kalau anak normal atau anak tunarungu yang berhambatan pendengaran ngupil, mereka tentu tidak akan memasukkan upilnya ke dalam mulut.
Duh nih anak autis kayak sengaja menguji gue, seberapa sabar sih gue bisa menghadapi dia?
kalau harus jujur nih, gue pengin banget tuh anak ngertiin gue. Tapi yaelah, dia itu kayaknya enggak ngerti deh. Memasukkan upil ke mulut itu baru satu lho ya, masih banyak lainnya yang bikin gue geram pengin teriak, kesal.
Asli, gue itu kesal pengin dia berubah, bukan kesal karena harus ngadepin keanehan-keanehan dia
Peran gue sebagai guru seringkali jadi pertanyaan dalam diri sendiri. Seberapa benar sih gue ngajar nih anak? Seberapa berhasil sih gue ngajar nih anak?
Ok. Kali ini ada mahasiswa dari kampus di Bandung yang mengangkat tema, Be The Young Entrepreneur, kalau kalian lihat webnya itu hijau tosca, tapi tuh mahasiswa jurusan psikologi loh.
Unik sih karena ini pengalaman pertama dia berinteraksi langsung dengan anak autis.
Nih ya, satu dari sekian yang gue bikin kesal itu, nih anak datangnya telat mulu. Hari ini saat dia telat, ada sesuatu yang unik. Terus gue tanya ke mahasiswa tersebut, lihat ada sesuatu yang aneh enggak sama anak yang baru datang?
Nih mahasiswa bingung mengamati dari atas ke bawah dan dia tidak melihat keanehan. Dan ayahnya langsung menyulurkan tangan, membetulkan posisi rambut putrinya.
Yaps, buat gue, ada yang salah dengan murid perempuan berambut sebahu tersebut. Maksudnya itu ada sesuatu yang harus dibenahi, saat dia mengemut rambutnya bukan untuk dibiarkan begitu saja. Sebagai seorang pendidik, tugas gue untuk membantu nih anak berkembang lebih tepat. Misalnya saja, mengemut rambut bukanlah sesuatu yang benar. Bisa saja di rambut itu ada kuman, bakteri, atau virus yang dibawa selama dalam perjalanan dari rumah ke sekolah menggunakan kendaraan.
Jujur ya!
Gue cemas dengan masa depannya. Jadi gue sadar dari sekarang gue harus mendidik dia dengan tegas untuk membedakan mana baik, mana boleh, mana tidak boleh.
Sooooo❤ Wait my next story ya....

Jumat, 22 Maret 2019

Lebih Dalam Mengenal Fintech dan Manfaatnya



Aula Universitas Langlang Buana terasa begitu meriah. Ratusan mahasiswa tampak asyik memerhatikan para calon pembicara di depan. Tampaknya para pembicara begitu piawai membawa peserta FINTEKTOK LIVE #6 untuk berinteraksi.
Antusiasme peserta Fintektok live #6
Kegiatan yang bertema Fintech dan manfaatnya bagi masyarakat ini terasa hidup. Misalnya, pada awal-awal acara Pak Krisna Sudiro dari Modal Antara meminta beberapa peserta maju kedepan untuk menunjukkan aplikasi jasa keuangan yang digunakan oleh peserta tersebut.
Para pembicara yang cukup atraktif
Dan, ternyata beberapa aplikasi tersebut tidak terdaftar di OJK atau Otoritas Jasa Keuangan.
Gedung Wisma Buana, Universitas Langlangbuana yang tepatnya di Jl. Karapitan No.116 Bandung ini mendadak riuh oleh kegaduhan mahasiswa yang mungkin sama seperti saya terkaget-kaget dengan apa yang diungkapkan Pak Krisna. Oh ya, beliau juga sempat menyebutkan beberapa kasus permasalahan yang berhubungan dengan transaksi para pengguna aplikasi jasa keuangan yang bermasalah dan bisa langsung dicari informasinya di media YouTube.
Interaksi para pembicara dengan peserta acara
Yupz, di zaman serba online ini, tampaknya informasi apapun begitu mudah tersebar. Salah satunya Fintech atau financial technologi yang transaksinya dilakukan secara online. Fintech merupakan gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat. Yang dulu awalnya kita harus bertransaksi dengan bertatap muka secara langsung membawa uangnya, di zaman sekarang transaksinya dapat dilakukan dengan cepat dalam hitungan detik dan tanpa harus bertemu langsung orangnya untuk bertransaksi.
Kegiatan yang berlangsung pada hari Selasa, 19 Maret 2019 mulai pukul 09.00 WIB barat sampai selesai ini membuat saya sebagai bagian masyarakat mendalami apa sih sebenarnya Fintech dan manfaatnya bagi masyarakat.
Ternyata oh ternyata, Fintech itu sudah sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saya pribadi, perkembangan terasa begitu cepat. Transaksi yang biasanya harus ke bank dulu, atau membayar segala sesuatu melalui ATM, kini bisa kita lakukan langsung melalui gawai tanpa harus berpergian semua transaksi sudah terekam dalam gawai kita.
Fintech bukan hanya pembayaran online seperti: Gopay, OVO atau pembayaran menggunakan uang digital lainnya. Fintech bisa berupa pemberian modal usaha. Tujuan Fintech sebenarnya untuk konsumen yang bisa dikatakan “orang-orang praktis” atau mereka yang jarang ke bank namun membutuhkan pinjaman modal atau memenuhi keperluan mendesak dalam kehidupan sehari-hari, seperti harus membayar sekolah, dll.
Ups! Seperti yang sudah disampaikan di bagian atas, ada lho Fintech yang tidak terdaftar di OJK. Nah, bagi yang ingin mendapat informasi fintech yang sudah terdaftar di OJK atau belum bisa dicek di fintektok.id. Jika tidak ada dalam daftar, bisa jadi masih dalam proses pendaftaran atau malah termasuk Fintech abal-abal karena OJK sebenarnya tidak menyarakan pelaku Fintech membuat aplikasi online.
Pasti sudah dapat menebak alasannya, kan? Yap! Kemungkinan aplikasi online ini masih rentan dengan kejahatan. Misalnya saja, mengutip dari apa yang diungkapkan Pak Dana Karseno selaku CEO Modal Antara kalau bunga Fintech abal-abal itu bisa sampai 40 persen per bulan, proses peminjamannya bisa langsung disetujui.
Sadar atau tidak, bunga 40% itu mencekik leher peminjamnya. Peminjam harus mengembalikan uang dalam jumlah yang sangat besar, hampir dari setengah pinjamannya. Bagi mereka yang saat itu membutuhkan uang, kemungkinan akan berpikir pendek yang penting ada uang dulu. Bisa jadi tanpa menyadari bahaya dibulan berikutnya yang harus membayar bunga yang benar-benar bisa membuat masalah peminjamnya. Selain itu ada juga penyedia layanan yang memberlakukan bunga ber bunga. Jika tidak mampu membayar maka tunggakannya akan terus berbunga hingga peminjam tidak mampu membayarnya karena terus menunggak.
Salah satu Fintech yang sudah terdaftar adalah Modal Antara yang menyediakan layanan fintech peer to peer lending atau mempertemukan peminjam dengan pemodal. Hal ini tentu saja lebih aman karena pemodal dan peminjam bisa saling bertemu dan bertransaksi sehingga terjalin kepercayaan di antara keduanya. Meskipun proses peminjaman tidak secara langsung tapi tentu saja ini lebih aman dibandingkan menggunakan jasa fintech abal-abal. Keterangan lengkapnya bisa langsung tancap ke sini ya!
Dalam kegiatan ini juga peserta mendapatkan penjelasan untuk berinvestasi melalui reksadana Narada Saham Indonesia yang sudah terdaftar dan diawasi OJK. Investasinya sangat terjangkau mulai dari seratus ribu. Narada membantu mengelola reksadana menjadi lebih praktis tanpa ribet dan tentunya aman.Narada merupakan perusahaan manajemen Investasi di Jakarta pada tahun 2012 dan telah memperoleh izin. Selengkapnya bisa langsung tancap ke sini ya!
Bagaimana? Sudah tahu lebih jauh tentang Fintech, Modal Antara, Narada Saham Indonesia, serta harusnya kehati-hatian dalam menggunakan jasa penyedia layanan pinjaman, kan? Saya sendiri merasa bersyukur dalam kegiatan yang diisi oleh para pembicara yang ahli dalam bidangnya ini membuat saya memahami lebih banyak mengenai Fintech dan manfaatnya.
Terima kasih sudah berkunjung. Sampai bertemu di tulisan saya berikutnya!
Salam sukses selalu.

Kamis, 21 Februari 2019

Awal Tahun 2019, Toko Victory Accecories Bandung Pindah Lokasi

Pada awal Januari 2019, ketika membeli beberapa macam manik-manik atau mute untuk melengkapi beberapa bahan pembuatan kerajinan tangan, Victory Accessories yang terletak di Jl. Asia Afrika No.68, Braga, Regol, Kota Bandung, Jawa Barat 40251 terasa berbeda. 
Selain hadirnya beberapa karyawan baru (yeileh sok tahu) 
Dan ternyata, dari salah seorang petugas yang sudah agak kenal karena seringnya berbelanja, tahulah saya kalau Victory akan berpindah lokasi.
Informasi yang tentu saja membuat saja terkaget-kaget. πŸ‘€
Lho? 
Kurang apalagi sih tempat accecories satu ini?
Tempatnya itu strategis banget, tepat di depan jalan raya, seberang kantor pos pusat yang ada di Bandung, terus bersebelahan dengan pusat rekreasi Alun-Alun Bandung, dan belakangnya itu tempat belanja lho, beuh dulu katanya terkenal banget. Meskipun sekarang katanya daerah perbelanjaan tersebut tampak mulai agak meredup, tapi kalau akhir pekan, tetap saja tempat-tempat di sekitarnya tampak ramai.
Kalau saya pribadi, merasa asyik berbelanja di tempat yang memajang beraneka bahan untuk kita kreasikan maupun yang sudah jadi kerajinan. Pasalnya, karena di sini setiap calon pembeli bisa bebas memilih barang incarannya, bahkan seringkali berujung membeli banyak bahan tambahan untuk beraneka kerajinan tangan. Tadinya mau beli 1 macam, eh sudah keliling lihat-lihat, bisa-bisa pas sampai kasir harus bayar untuk 30 item bahan.
Daaaan, kejadiannya bukan hanya sekali saja, tapi seringkali.Tapi, tentu saja semua yang dibeli tersebut bisa dijadikan kembali hasil kerajinan. Enggak sia-sia, kan, belanjaannya? Kan, untuk dijual lagi setelah kerajinana tangannya jadi.

Begitu Victory pindah, infonya bisa dicek diInstagram Victory ya bagi yang belum tahu. Saya pun langsung penasaran, seperti apa sih tempat barunya? Alhasil, langsung update untuk datang mengikuti acara hari pertama pembukaan tempat barunya.

Dan memang, beberapa hari sebelumnya, ketika saya berbelanja, euphoria kepindahan benar-benar sudah terasa. Beberapa karyawan begitu antusias menginfokan beberapa even yang menarik selama acara pembukaan toko baru. 
Misalnya saja pada hari pertama pembukaan toko, para karyawan begitu sumringah, sibuk menata, sibuk membagikan voucher diskon, sibuk membagikan balon, dan kesibukan lain yang tentunya sesuai dengan job desk mereka. Pokoknya mah, ketika mengunjungi Toko Victory pada hari pertama pembukaan, bakal terasa sekali kemeriahannya. Enggak percaya, cek langsung deh beberapa jepretan di bawah ini pas banget pagi hari ketika Victory baru buka.


Pose bareng dengan petugas yang membagikan balon untuk para pengunjung
Bagian kasir di pagi hari yang mulai sibuk melayani pembeli.
Nih, kelihatan dong backgroun-nya, itu ada tangga ke lantai 2 dan juga etalase produk
Poses bareng Mbak Bella, petugas 1 ini akrab banget lho, suka kasih saran kalau saya belanja, makanya suka jadi banyak yang dibeli.

Ini salah satu tempat di Victory yang asyik buat Selfie

Bersatu Memandirikan Anak Luar Biasa

  Sebelum adanya pandemi COVID-19, setiap hari Selasa, mulai pukul 11.00 WIB hingga selesai, peserta didik SLB B Sukapura kelas tinggi, sebu...