Rabu, 29 Oktober 2014

Meminjam Tanpa Riba


Judul               : Dimas dan Sepatu Pinjamannya (Pengenalan Prinsip-Prinsip Bisnis Syariah)
Penulis                                     : Fita Chakra
Pembaca Ahli                          : Miranti Kartika Dewi
Editor                                      : Shabira Ika
Penata Isi                                : InnerChild Studio & Ind Artistics Studio
Desain Kover dan Ilustrasi     : InnerChild Studio & Ind Artistics Studio   
Penerbit                                   : Pustaka Oasis
ISBN                                       : 9789790811324


Kebayang enggak sih kalau harus ikut lomba, ternyata sepatu kita rusak dan tidak bisa dipakai. Bahkan, untuk latihan saja tidak punya sepatu. Pasti senang banget kalau ada yang meminjamkan sepatunya. Hmm, iya sih kalau meminjamkannya tanpa syarat. Kalau si peminjamnya memberikan syarat menyewa sepatu per hari, kemudian enggak bisa bayar, beuh... pasti perasaan kita tidak enak. Berusaha untuk mencari jalan membayarnya.
Buku ini menceritakan perjuangan Dimas yang ikut lomba namun tidak memiliki sepatu. Bisa tidak Dimas membayar biaya sewa yang diajukan temannya? Bagaimana akhirnya perlombaan yang Dimas ikuti? Apakah Dimas menjadi juara?
Penasaran?
Buku bergambar ini berkover tebal ini diawali dengan panduan untuk orangtua, tulisannya besar-besar, ilustrasinya tergambar jelas, doa-doa dalam Al-Quran yang berhubungan dengan cerita, dan kotak pencarian untuk menemukan satu kalimat dalam kota huruf, dengan bantuan kata-kata terbalik. Begitupun dengan pesan untuk merubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik. 


Berbeda Karena Bukan Pada Tempatnya


Judul                                       : Anak Itik Buruk Rupa (The Ugly Duckling)
Diceritakan kembali oleh        : Endar W
Ilustrasi                                   : Dianing Ratri
Penerbit                                   : PT. ELEX MEDIA KOMPUTINDO
Tahun                                      : 2009
ISBN                                       : 978-979-27-6194-8


Pernah merasa rendah diri karena berbeda dengan teman? Kalau pernah, mungkin ceritamu bisa mirip dengan kisah si Kelabu, itik yang dianggap jelek teman-teman dan saudaranya. Tentu saja membuat si Kelabu rendah diri. Sampai-sampai merasa menderita. Akhirnya si Kelabu meninggalkan saudara dan teman-temannya. Di perjalanan banyak sekali pengalaman si Kelabu.
Buku bergambar ini asyik untuk dibaca karena pengalaman itik yang cukup banyak dalam menemukan anggota keluarga yang sebenarnya. Sebenarnya, siapa Kelabu itu? Kenapa ia bisa tinggal di kelompok lain.

Dongeng klasik yang telah hidup selama berabad-abad di seluruh dunia ini tetap saja menarik untuk dibaca karena kisahnya yang dekat dengan kehidupan sehari-hari seorang anak, meski kisah fabel sekalipun.

Kisahnya mengandung nilai-nilai moral yang penting dikembangkan dalam diri anak. Kalimatnya sederhana sehingga mudah dipahami anak. Sesuai untuk anak yang baru bisa membaca dan dilengkapi stiker yang bisa dibuka dan ditempel pada bagian tertentu.


-          Semoga bermanfaat –
(Resensi Ini Ditulis untuk Mengikuti Lomba Indiva Readers Chalenge 2014)

Jumat, 24 Oktober 2014

Pandai Bersyukur vs. Tukang Ngomel


Judul                           : Tito dan Omelannya (Pengenalan Prinsip-Prinsip Bisnis Syariah)
Penulis                                     : Fita Chakra
Pembaca Ahli                          : Miranti Kartika Dewi
Editor                                      : Shabira Ika
Penata Isi                                : InnerChild Studio & Ind Artistics Studio
Desain Kover dan Ilustrasi     : InnerChild Studio & Ind Artistics Studio   
Penerbit                                   : Pustaka Oasis
ISBN                                       : 9789790811539

Punya teman tukang ngomel pasti menjadi pengalaman yang tidak mengenakkan. Hujan, jalanan becek, bahkan bekal makananpun jadi bahan untuk dikomentari yang jelek-jelek. Buku ini menceritakan tentang anak yang suka mengomel dalam keadaan apapun. Berbeda dengan temannya yang pandai bersyukur. Membuat hidupnya terasa nyaman dan membahagiakan.
Bisa jadi ada yang pernah mengalami cerita dalam kisah ini. Punya teman yang segala sesuatu dikomentari negatif. Tetapi mungkin juga ada teman yang pandai bersyukur hingga hidupnya selalu tampak  menyenangkan.
Buku bergambar ini diawali dengan panduan untuk orangtua. Tentunya memudahkan orangtua mendampingi putra-putrinya dalam membacanya. Kovernya tebal, tulisannya besar-besar, ilustrasinya tergambar jelas. Begitupun dengan pesan untuk merubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik. Adapula pendapat dalam cerita menurut Al-Quran.
Rasanya sayang kalau buku ini dilewatkan begitu saja.

Balas Budi Perbuatan Baik Teman


Judul                             : Burung Balam & Semut Merah (Bilingual; The Turtledove & The Red Ant)
Penyusun                                 : Rofiq Arochman
Translate                                  : Kris Irmansah
Ilustrasi                                   : Rudex
Desain                                     : Rofiq Arochman      
Penerbit                                   : MAP PLUS Bandung
Terbit                                       : 2013
ISBN                                       : 978-979-1072-57-1

 Buku bergambar, bertema tolong menolong dan membalas budi atas kebaikan teman ini cukup menarik. Gambar-gambar dalam buku mewakili burung balam yang memiliki sayap, dapat terbang di udara, dan memiliki kemampuan menolong teman yang tenggelam. Meskipun menurut saya pribadi cerita akan lebih menarik apabila disisipkan pengetahuan tentang burung balam. Jujur, saya sendiri belum tahu secara jelas seperti apa burung balam dan kenapa yang diceritakan burung balam? Dari mana aslinya burung balam ini?
Begitupun untuk cerita mengenai semut merah, alangkah lebih berartinya apabila ada pengetahuan yang disisipkan dalam cerita walaupun tidak secara langsung dan terbuka, iniloh semut merah, tinggalnya di sini, dan lainnya.
Meskipun begitu, konflik cerita, alur, plot, dalam buku akan sangat menarik bagi seorang anak. Pesan moral untuk menolong dan membalas budi kebaikan akan tertanam kuat dalam memori anak setelah membaca atau dibacakan buku ini secara berulang.
Bagaimana kisah tolong menolong burung balam dengan semut merah ini? Penasaran? Sila diburu bukunya untuk membiasakan anak membaca buku bergizi hingga memiliki karakter dan budi pekerti luhur dalam kehidupannya.

-          Semoga bermanfaat -

(Resensi Ini Ditulis untuk Mengikuti Lomba Indiva Readers Chalenge 2014)

Rabu, 22 Oktober 2014

Menemukan Arti Cinta Melalui Sebuah Buku


Judul                                       : Melukis Cinta
Penulis                                     : Clara Ng
Ilustrasi                                   : Maryna         
Penerbit                                   : PT. Gramedia Pustaka Utama
Terbit                                       : Jakarta, 2008
ISBN                                       : 979-979-22-2170-1

            Tampilan buku ini menarik sedari awal memandang. Seorang anak perempuan menggeliat di atas tempat tidur. Judul buku Melukis Cinta benar-benar sesuai antara isi dan judul. Dalam buku ini seorang anak bisa belajar makna cinta melalui gambaran dari ibunya. Kemudian anak itu sendiri menggambarkannya sesuai persepsi yang dimiliki.
“Cinta adalah,” kata Lulu, “bulan yang bersinar di langit malam bersama sejuta bintang.” - Hal. 16 –
Lembar per lembar isi buku bergambar ini sangat menarik. Ceritanya satu ketika anak menjelang tidur. Namun, alur, plot, eksplorasi keingintahuan dan penjabaran melalui bahasa anak itu sendiri menjadi hal unik dalam buku ini. Bagaimana tidak? Sesuatu yang abstrak, seperti cinta yang menurut orang dewasa sekalipun dapat dilukiskan dengan jelas oleh seorang anak.
Buku karya penulis yang salah satu buku anak-anaknya pernah meraih Adikarya Ikapi Award tahun 2006 ini benar-benar menggambarkan cinta menuru isi kepala anak dengan bahasanya yang sederhana. Padahal, orang dewasa saja sering kebingungan memaknai cinta saking abstraknya kata tersebut.
-          Semoga bermanfaat -

(Resensi Ini Ditulis untuk Mengikuti Lomba Indiva Readers Chalenge 2014)

Bersatu Memandirikan Anak Luar Biasa

  Sebelum adanya pandemi COVID-19, setiap hari Selasa, mulai pukul 11.00 WIB hingga selesai, peserta didik SLB B Sukapura kelas tinggi, sebu...