Masuk ke dalam ruangan di Cawan Kitchen (CK) langsung terasa suasana
berbeda. Jelas saja, setelah menempuh perjalanan menggunakan sepeda motor, menghirup
polusi udara di jalanan, mendadak isi kepala dipenuhi lezatnya makanan. Aroma
debu jalan raya vs. aroma makanan, jelas bedanya sangat jauh. Apalagi di
ruangan CK itu terang tapi suasana tenang. Hmmm... pokoknya pencahayaannya
bikin betah. Tidak redup, juga tidak terlalu terang.
Apalagi ketika melihat di meja sudah tersedia 3 lembar kertas berbeda. Isinya
daftar minuman dan juga makanan. Sebagai
warga negara Indonesia yang baik dan sering penasaran dengan kekhasan makanan
Indonesia, mata saya langsung membuka lebar pada bagian paling atas kertas daily recipes. Nasi Goreng Bali. Yuhu,
langsung penasaran pakai pisan (Sunda;
banget).
Berhubung saat itu teman-teman dari Blogger Bandung belum datang, maka
kesempatan itu saya gunakan untuk mencari tahu lebih banyak mengenai Cawan
Kitchen. Di bagian belakang, dekat mushola, saya melihat seorang chef sedang
sibuk di area barbekyu.
Saya dan beberapa blogger lain langsung penasaran dan meminta chef ini
berbincang. Alhasil, lumayan banyak informasi yang kami dapat.
(Blogger Bandung: K' Fauzi, K' Koko Nata+Chef Yuda)
Usut punya usut (ye ileh sudah kayak mau nuntasin kasus saja, hehe),
ngobrol dengan Chef Yuda, makin menambah
kesan kalau di Cawan Kitchen itu, Nasi Goreng Bali dan Ayam Bakar Bali menjadi
andalannya. Aslinya, bahagia banget tahu hal ini.
Sudah pasti tahu dong kenapa. Yop, benar banget karena sebagai warga
Indonesia, saya bersyukur makanan khas Indonesia masih menjadi raja di
negerinya sendiri. Padahal bisa juga sih pengunjung pada penasaran dengan menu
khas dari Indonesia itu sendiri (cinta makanan khas Indonesia kali ya).
(Menikmati sajian nasi Goreng Bali di Cawan Kitchen)
Nasi goreng Bali di Cawan Kitchen memang unik. Biasanya tuh makanan
disajikan di piring. Kalau di CK, nasi goreng Bali disajikannnya mirip di
penggorengannya. Plus ada tempat terpisah untuk si kriuk-kriuk kerupuk.
Mau tahu rasanya? Bagi penyuka pedas, bisa datang langsung nih ke Cawan
Kitchen di Jl. Ciumbuleuit No. 85, lalu pesan nasi goreng Bali, hahaha. Dijamin
enggak bakal nyesel. Malah yang ada pengin balik lagi.
Rempah-rempah asli Indonesia di nasi goreng Bali itu lho, benar-benar
terasa di lidah. Apalagi tampilannya menarik, bakal kebayang-bayang terus di
mata, rasanya pun enak, beuh... sudah pasti susah sekali rasanya untuk
dilupakan. Maunya sih, lidah tak berhenti mengunyah. Terus, kalau menunya
Indonesia banget, saya mah pasti
penasaran pisan.Begitulah kesan pertama ketika berada di Cawan Kitchen.
Selain nasi goreng Bali, menurut Chef Yuda yang sudah menekuni kuliner
dari tahun 2005 dan gabung di CK sejak 3
bulan lalu, ayam goreng Bali juga menjadi pilihan banyak pengunjung. Yah, kesan
saya nih tempat bakal terkenal dengan menu khasnya yang serba “Bali”. Padahal,
di CK banyak jenis makanannya. Sudah begitu, masing-masing hari ada menunya,
seperti western, barbekyu special
italia, brusechetta, dll, diluar menu yang disajikan. Kalau ada pesanan dari
pengunjung, baru disajikan.
(Ayam Bakar Bali di Cawan Kitchen)
Nih ya menu lainnya yang ditampilkan saat keluarga Blogger Bandung dinner: nasi goreng Bali, nasi goreng
kampung, mie goreng rica, mie goreng tom yam, mie rebus tom yam, mie godhog, ayam
bakar Bali, ayam goreng sambal matah, ayam bakar madu, tahu lada garam, tahu
sambal matah, beef burger with cheese, mushroom Swiss beef, classic grilled
cheese sandwich, hotdog bolognaise sauce, hot dog gravy sauce, boneless crispy
chicken with gravy sauce, poutine, green tea toast with kitkat, happy toast,
cheese mushroom toast, pavarotti toast. (Just
info aja, hampir semua tuh makanan saya cicipi, minta dikit-dikit dari
blogger lain.)
Restoran yang memiliki 18 karyawan dengan 6 chef dan sistem kerja 2 shift
ini menawarkan konsep lebih ke ala zaman dulu. Penasaran? Langsung datang saja.
Buktikan sendiri. Kang Emil (Ridwan Kamil), wali kota Bandung saja sudah pernah
mengunjunginya. Kok tahu? Ya jelas lah, waktu Blogger Bandung sudah bersiap
pulang, Kang Emil datang bareng keluarganya. Langsunglah kita minta foto. Dan
sambutannya ramah banget.
(Blogger Bandung berpose bareng Kang Emil- Dok. Euis Blogger Bdg)
Ya sudahlah, ayo kita balik lagi ke menu di Cawan Kitchen. Menurut Chef
Yuda yang katanya “selalu happy kalau di sini”, minuman pink lemonade jadi minuman yang paling banyak dipesan. Iya sih,
cukup unik untuk strawbery dan lemon sirupnya paling special.
Oya, ini nih minuman yang disajikan saat kita berada di CK; pink lemonade, cookies and cream, oasis tea (lychee), oasis kiwi, midnight in Paris orange, oasis peach tea, Italian strawberry mocktail, kiwi lemorade, mojito, ice/hot sweet tea, ice/hot lemon tea, black coffee, cappucino, caffe latte, hazelnut, tiramisu.
Enggak bakal rugi kalau ke tempat ini. Harga minimalis makanan berkelas. Rate harga minuman di CK mulai dari Rp6.000,00
untuk es tea atau swet tea hingga Rp15.000 untuk minuman yang unik-unik.
Harga makanannya pun enggak bakal nguras isi dompet. Yaiyalah, makanan di
CK harganya mulai dari sepuluh ribuan berupa macam-macam tahu sampai
Rp35.000,00 untuk makanan yang bikin penasaran lidah dan mata yang melihatnya.
Oh iya, di Cawan Kitchen ini ada juga lho martabak yang bikin mulut asyik
ngunyah. Apa tuh? Shaffron, di bagian bar tertera jelas. Lebih jelasnya,
postingan berikutnya ya. Ini kayaknya sudah kepanjangan. Bahkan kalau cerita
menu lainnya di CK, masih bisa melebar nih kata-katanya.
Nasi goreng Bali di Cawan Kitchen memang bener-bener unik dan rasanya juga maknyus #KasihJempol
BalasHapuskebersamaannya itu lho
BalasHapuspasti menyenangkan ya bisa mam bebek ala bali
Asyik tempatnya, nasi goreng balinya mantap :)
BalasHapus6 bulan di Bali belum pernah nyobain makanan2 itu huhuhu. Dulu jiwa food blogger belum tumbuh sih hihihi, masih SMP soale
BalasHapussampe segede skrg ini, saya blm pernah nyoba nasi goreng bali hehe...
BalasHapusterimakasih banyak, sangat menarik sekali...
BalasHapus