Kamis, 03 September 2015

Kembar, Kompak Hingga Dewasa


Beberapa kali mengikuti kegiatan bersama kembar Eva-Evi, membuat saya makin penasaran dengan dunia anak kembar. Mulai dari kecil hingga kelak dewasa.
Menurut saya, Eva-Evi benar-benar kompak. Sewaktu saya bertanya tentang dunia mereka, jawaban keduanya sama, baca saja buku TwiRies, di situ ada semua, kok.
(Eva-Evi & Kang Ade Truna di acara launching Rio Febrian)
Persamaan dan kekompakan mereka begitu nyata saat acara Gathering Komunitas Twins Universe. Minggu (02/08/2015), di Warunk Upnormal, Jl. Cihampelas 56 A, acara yang mereka gelar sangat sukses.
Dalam acara Twin Universe (TwiVers), komunitas buat para anak kembar, atau siapa saja yang penasaran, tertarik dunia anak kembar, komunitas ini adalah tempat paling tepat untuk menjadi anggota. Komunitas yang didirikan di Bandung, 28 Juli 2015 ini menjadi tempat sumber informasi seputar dunia kembar, berteman, dan berkumpul bersama anak kembar.
Awalnya komunitas TwiVers ini saling sapa di dunia maya. Namun, pada Agustus 2015 ini, setelah lebih dari setengah tahun, akhirnya mereka mengadakan gathering.
Dalam acara ini banyak ilmu seputar dunia kembar dari ahli psikolog, maupun secara langsung saya saksikan. Ternyata oh ternyata, dunia kembar begitu menarik dan asyik. Meski mungkin pendapat setiap orang berbeda.
Melalui talkshow anak kembar dari segi komunikasi dan psikologi, Ike Junita (Dosen Komunikasi UNISBA) dan juga Dr. Siska Nurohmah, M.Sc (Medical Practioner) mengungkapkan beberapa pengetahuan sekaligus fakta anak kembar dalam dunia nyata.

Dari segi komunikasi, anak kembar mempunyai bahasa sendiri. Teori tidak berlaku ketika kembar lahir. Banyak orang menuntut persamaan dari anak kembar. Ujungnya, satu kecewa karena tuntutan sama keinginan dari mereka berbeda.
Ada suatu saat, di mana kembar tidak akan sama. Mereka punya masa depan sendiri walau kembar identik sekalipun, tetapi berbeda walaupun lahirnya sama. Kekuatannya adalah sama. Apabila anak kembar hidup sendiri-sendiri, luar biasa sangat tidak mudah karena sudah nyaman bersama. Kemungkinan salah satunya akan kurang percaya diri.
Mengamati karakter anak kembar, akan mendapati segala sesuatu yang berbeda. Sayangnya, biasanya maunya orangtua, mereka harus sama. Hal tersebut berdasarkan pengamatan bersama.
Ketika dewasa, kembar tidak akan sama minat dan kemauan, karena mereka memiliki kesadaran yang ingin dibangun.
Uniknya, anak kembar punya kekuatan komunikasi non verbal terutama dengan kembarannya. Keunikannya membudaya lebih luar biasa. Seakan membentuk telepati tinggi. Dalam menanganinya tidak boleh menggunakan standar yang sama. Keunikan mereka menjadi perhatian, ada hal diluar harus telusurui bersama.
Secara komunikasi, kembar punya hal ajaib bernama empati, menempatkan diri pada posisi orang lain. Memiliki karakter masing-masing. Khas tidak mudah dipahami orang lain . Dapat menciptakan kode-kode sendiri antara mereka.
Anak kembar, sedari awal sebenarnya sudah punya sense of identitas. Mulai usia 5 tahun, kembar sudah mulai memiliki keinginan sendiri. Bahasa non verbal, sangat personal makin tidak universal, misalnya saja lirik-lirikkan satu sama lain. Ketika ditanya melihat kembaran berarti ada sesuatu yang disembunyikan. Komunikasi non verbal, spesifik terjadi dianatara 2 orang yang tidak berlaku untuk orang  lain. Hanya berlaku pada 2 anak kembar, mereka seakan tidak sadar tidak seperti pada komunitas yang lain.
Kalau lihat verbalnya bisa saja tidak jujur, dan bahasa non verbal  mereka lebih jujur daripada bahasa verbal. Hal demikian karena memang mereka memiliki waktut lebih banyak (intensitas)
Metode untuk menumbuhkan kepercayaan masing-masing, bisa saja dengan cara anak pergi sendiri-sendiri, punya ruang-ruang sendiri yang tidak terkait hingga rasa nyaman tumbuh menjadi pribadi lebih kuat. Bahasa non verbal tidak hanya berkembang dengan  Kode, mungkin ada bahasa lain dan  hanya anak kembar saja yang mengerti.
Dalam acara bertabur hadiah, baik untuk mereka yang kembar, atau tamu undangan lainnya ini, saya sempat mengobrol dengan sepasang lelaki kembar. Hasilnya membuat saya tercengang.
Mereka adalah Getar Kembara dan Galuh Guruminda. Nama kembar terasa Sunda banget. Getar Kembara lahir hari Jumat pas azdan Jumatan. Di rumah semua perempuan, cowok-cowoknya pada pergi ke masjid. Saat kelahirannya, Getar membuat sekampung menggemparkan.
Dulu itu belum ada USG seperti sekarang. Tidak seorang pun menyangka Getar akan memiliki kembaran. Tahunya lahir satu, eh ternyata lahirnya dua, jadi kembar. Makanya satu  kampung jadi gempar.
Proses kelahir mereka sebenarnya beda setengah jam. Getar lahir pas azdan Jumatan, dan Galuh lahir waktu sesudah iqomat. Keduanya sama tinggal di Bandung. Sama-sama menyukai main game, bola.
Sebelum orbrolan berakhir, mereka memberikan tips sebagai anak kembar. Supaya persaudaraannya awet, seperti mereka sampai sekarang, maka harus jaga jarak. Mereka memilik habit dan kebiasaan sama, tetapi untuk hal-hal tertentu berbeda dan harus saling menghargai. Kuliah mereka pun berbeda, sesuai keinginan sendiri.  Namun saat SD, SMP, SMA mereka masih  bareng dan satu sekolah.  Bakat mereka pun sama  di bidang seni. Bedanya yang satu mendalami Seni Rupa di ISBI dan satu lagi mendalami animasi.
Bagi yang ingin melihat kemeriahan acara gathering, bisa intip nih foto-fotonya.

(Bhai Benny Rhamdani asyik ikut even lomba livetwit. Eh, beliau mah aktifnya di IG)
(Efi Blogger Bandung)
(Persiapan lomba khusus untuk mereka yang kembar)
(Lomba joget khusus kembaran)
(Pemenang)





3 komentar:

  1. Makasih udah dateng ke acara ya, Teh ^_^ Semoga nanti mau dateng lagi ke acara TwiVers.

    BalasHapus
  2. Habis baca kok malah penasaran kayak gimana acaranya ini. Tapi sayang acaranya di bandung mbak.

    BalasHapus

Silakan tinggalkan jejak.
Akan saya respon secepatnya.
Terima kasih sudah berkunjung.

Bersatu Memandirikan Anak Luar Biasa

  Sebelum adanya pandemi COVID-19, setiap hari Selasa, mulai pukul 11.00 WIB hingga selesai, peserta didik SLB B Sukapura kelas tinggi, sebu...