Beberapa
kali mengikuti kegiatan bersama kembar Eva-Evi, membuat saya makin penasaran
dengan dunia anak kembar. Mulai dari kecil hingga kelak dewasa.
Menurut
saya, Eva-Evi benar-benar kompak. Sewaktu saya bertanya tentang dunia mereka,
jawaban keduanya sama, baca saja buku
TwiRies, di situ ada semua, kok.
(Eva-Evi & Kang Ade Truna di acara launching Rio Febrian)
Persamaan
dan kekompakan mereka begitu nyata saat acara Gathering Komunitas Twins
Universe. Minggu (02/08/2015), di Warunk Upnormal, Jl. Cihampelas 56 A, acara
yang mereka gelar sangat sukses.
Dalam
acara Twin Universe (TwiVers), komunitas buat para anak kembar, atau siapa saja
yang penasaran, tertarik dunia anak kembar, komunitas ini adalah tempat paling
tepat untuk menjadi anggota. Komunitas yang didirikan di Bandung, 28 Juli 2015
ini menjadi tempat sumber informasi seputar dunia kembar, berteman, dan
berkumpul bersama anak kembar.
Awalnya
komunitas TwiVers ini saling sapa di dunia maya. Namun, pada Agustus 2015 ini,
setelah lebih dari setengah tahun, akhirnya mereka mengadakan gathering.
Dalam
acara ini banyak ilmu seputar dunia kembar dari ahli psikolog, maupun secara
langsung saya saksikan. Ternyata oh ternyata, dunia kembar begitu menarik dan
asyik. Meski mungkin pendapat setiap orang berbeda.
Melalui
talkshow anak kembar dari segi komunikasi dan psikologi, Ike Junita (Dosen
Komunikasi UNISBA) dan juga Dr. Siska Nurohmah, M.Sc (Medical Practioner)
mengungkapkan beberapa pengetahuan sekaligus fakta anak kembar dalam dunia
nyata.
Dari segi komunikasi, anak kembar mempunyai bahasa sendiri. Teori tidak berlaku ketika kembar lahir. Banyak orang menuntut persamaan
dari anak kembar. Ujungnya, satu kecewa karena tuntutan sama keinginan dari mereka
berbeda.
Ada suatu saat, di mana kembar tidak akan sama. Mereka punya masa depan sendiri walau kembar identik
sekalipun, tetapi berbeda
walaupun lahirnya sama. Kekuatannya adalah sama. Apabila anak
kembar hidup sendiri-sendiri, luar biasa sangat tidak mudah karena sudah nyaman
bersama.
Kemungkinan salah satunya akan
kurang percaya diri.
Mengamati karakter anak kembar, akan
mendapati segala sesuatu
yang berbeda. Sayangnya, biasanya maunya orangtua,
mereka harus sama. Hal tersebut berdasarkan pengamatan bersama.
Ketika
dewasa,
kembar tidak akan sama
minat dan kemauan, karena mereka memiliki kesadaran yang ingin dibangun.
Uniknya, anak kembar punya kekuatan komunikasi non verbal terutama dengan
kembarannya.
Keunikannya membudaya lebih
luar biasa. Seakan membentuk telepati tinggi. Dalam menanganinya tidak boleh menggunakan standar yang sama. Keunikan mereka menjadi perhatian, ada hal diluar
harus telusurui bersama.
Secara komunikasi, kembar punya hal ajaib bernama empati, menempatkan diri pada
posisi orang lain. Memiliki karakter masing-masing. Khas tidak mudah dipahami orang lain . Dapat
menciptakan kode-kode sendiri antara mereka.
Anak kembar, sedari awal sebenarnya sudah punya sense
of identitas.
Mulai usia 5 tahun,
kembar sudah mulai
memiliki keinginan sendiri. Bahasa non verbal, sangat personal makin tidak universal, misalnya saja lirik-lirikkan satu sama lain. Ketika ditanya melihat kembaran berarti ada sesuatu
yang disembunyikan. Komunikasi non verbal, spesifik terjadi dianatara 2 orang yang tidak berlaku
untuk orang lain. Hanya berlaku pada 2
anak kembar, mereka seakan tidak sadar tidak seperti pada komunitas yang lain.
Kalau lihat verbalnya bisa saja tidak jujur,
dan bahasa non verbal mereka lebih jujur daripada bahasa verbal. Hal demikian karena memang mereka memiliki waktut lebih banyak (intensitas)
Metode
untuk menumbuhkan kepercayaan masing-masing, bisa saja dengan cara anak pergi sendiri-sendiri,
punya ruang-ruang sendiri
yang tidak terkait hingga rasa nyaman tumbuh menjadi pribadi lebih kuat. Bahasa
non verbal tidak hanya
berkembang dengan Kode,
mungkin ada
bahasa lain dan hanya anak kembar saja
yang mengerti.
Dalam acara bertabur hadiah, baik untuk
mereka yang kembar, atau tamu undangan lainnya ini, saya sempat mengobrol
dengan sepasang lelaki kembar. Hasilnya membuat saya tercengang.
Mereka adalah Getar Kembara dan Galuh
Guruminda. Nama kembar terasa Sunda banget. Getar Kembara lahir hari Jumat pas
azdan Jumatan. Di rumah semua perempuan, cowok-cowoknya pada pergi ke masjid.
Saat kelahirannya, Getar membuat sekampung menggemparkan.
Dulu itu belum ada USG seperti sekarang.
Tidak seorang pun menyangka Getar akan memiliki kembaran. Tahunya lahir satu,
eh ternyata lahirnya dua, jadi kembar. Makanya satu kampung jadi gempar.
Proses kelahir mereka sebenarnya beda
setengah jam. Getar lahir pas azdan Jumatan, dan Galuh lahir waktu sesudah
iqomat. Keduanya sama tinggal di Bandung. Sama-sama menyukai main game, bola.
Sebelum orbrolan berakhir, mereka
memberikan tips sebagai anak kembar. Supaya persaudaraannya awet, seperti
mereka sampai sekarang, maka harus jaga jarak. Mereka memilik habit dan kebiasaan sama, tetapi untuk
hal-hal tertentu berbeda dan harus saling menghargai. Kuliah mereka pun
berbeda, sesuai keinginan sendiri. Namun
saat SD, SMP, SMA mereka masih bareng
dan satu sekolah. Bakat mereka pun
sama di bidang seni. Bedanya yang satu
mendalami Seni Rupa di ISBI dan satu lagi mendalami animasi.
Bagi yang ingin melihat kemeriahan acara gathering, bisa intip nih foto-fotonya.
(Bhai Benny Rhamdani asyik ikut even lomba livetwit. Eh, beliau mah aktifnya di IG)
(Efi Blogger Bandung)
(Persiapan lomba khusus untuk mereka yang kembar)
(Lomba joget khusus kembaran)
(Pemenang)
Makasih liputan acaranya, Teh :)
BalasHapusMakasih udah dateng ke acara ya, Teh ^_^ Semoga nanti mau dateng lagi ke acara TwiVers.
BalasHapusHabis baca kok malah penasaran kayak gimana acaranya ini. Tapi sayang acaranya di bandung mbak.
BalasHapus