Saya belum pernah
menonton konser musik secara langsung. Maka, ketika ada tawaran dari Telkom
saya langsung menyetujuinya. Tentunya, dengan beberapa syarat yang harus saya
penuhi terlebih dahulu.
Pada hari H (Rabu,
12/8/15), perjalanan dari Bandung ke Jakarta cukup menyenangkan. Hal ini karena
saya satu perjalanan dengan rekan-rekan Blogger Bandung. Sepanjang jalan di
dalam mobil yang dikendarai Alfi, kami bersenda gurau juga asyik selfie.
Bersyukur sekali
rasanya bisa seperjalanan bersama blogger yang sudah punya nama dalam dunia
masing-masing, seperti: Kang Ade Truna, Hilman Nugraha, dan kembar Eva-Evi yang
sangat terkenal dengan karya-karya tulisnya juga komunitas @TwiVers.
Begitupun saat acara.
Sungguh-sungguh heboh. Bertabur artis dalam ruangan sebagai penonton maupun
beberapa penyanyi yang menjadi teman duet Rio Febrian di atas panggung.
Hidup penuh dengan
cinta, itulah kesan dari semua lagu yang dibawakan suami Sabria Sagita Kono
malam itu.
Di atas panggung yang
cukup luas, awalnya Rio membawakan lagu Aku Ada Di Sini (2014), Wanita (2006),
Aku Bertahan (2009).
Saat Rio menyanyikan
lagu Nada Kasih yang pernah populer dinyanyikan Fariz RM dan Neno Warisman,
terasa menjadi berbeda. Sentuhan masa kini dan hentakannya membuat penonton
ikut bergoyang mengikuti irama musik. Bukan hanya itu saja, Rio pun berhasil
mengubah lagu lawas Why Do You Love Me menjadi lebih berbeda, alunannya begitu
tenang menghanyutkan.
Ada hal yang menarik
berupa tayangan rekaman Glenn Fredly yang membuat saya memahami, semua orang
memiliki impian.
“Konser itu impian setiap penyanyi, spirit yang sangat membahagiakan ”
Saya pikir, Glenn
tidak akan ada. Ternyata ketika Rio membawakan lagu Katakan Kau Milikku (2001), mendadak
di tengah lagu, alunan musik menjadi jazz. Menjelang akhir lagu tsb, Glenn
hadir ke atas panggung membuat suasana makin riuh. Mereka berdua tampil
memukau.
Panggung makin hangat
dengan obrolan dan candaan Rio-Glenn di atas panggung. Waktu Glenn menyapa
Tompi di antara penonton VIP, saya cukup tertegun. Ternyata konser ini banyak
artis yang datang. Sebelum Glenn mengakhiri duetnya, malam itu mereka
membawakan All My Life.
Duet memukau antara
Rio dan Glenn berlalu. Saya kembali terpaku menikmati alunan terompet, begitu
melengking, panjang, namun sangat teratur. Berhubung saya belum tahu siapa
namanya, jadi malam itu saya berusaha bertanya kepada rekan sesama Blogger.
Ternyata pemain terompet itu bernama Rio Sidik. Duo Rio dalam satu panggung
dengan beda keahlian.
Riuh tepuk tangan
penonton menyemarakkan lantunan lagu Jenuh (2006). Rio Sidik ini terkenal di
belahan bumi Eropa dan Australia. Mereka kompak mempertontonkan keahlian
masing-masing. Pada bagian-bagian nada tinggi lagu yang dibawakan Rio Febrian,
Rio Sidik melengkingkan bunyi terompetnya. Beberapa lagu duet mereka malam itu
yaitu; Tiada Kata Berpisah (2001).
Kejutan demi kejutan
seakan terus membanjiri konser tunggal Rio Febrian. Malam itu tampil juga
pianis sekaligus komposer musik, Andi Rianto yang duduk di depan piano. Dalam
tempo lambat, Rio membawakan lagu Bukan Untukku (2001)
Tak hanya sampai di
sini saja. Dalam concert #Love15Rio
ini tampil juga Yovie Widianto. Kerja sama menampilkan lagu Salahi Aku (Single
dari album kolaborasi Yovie W-2005) dan Lebih Baik Darinya (satu album Kau Ada
Di Sini).
Panggung makin semarak dengan hadirnya Audy. Rio-Audy membawakan lagu Janji di Atas Ingkar. Sayang sekali rasanya keinginan penonton tak terpuaskan karena Audy hanya membawakan 1 lagu.
Usai itu Rio kembali
menyanyikan lagu Maafkan (2004, satu album dengan Ku Ada Di Sini). Kemudian
menyanyikan lagu Matahari (Album ke-6, “Love Is”, tahun 2015). Lagu ini, Rio dedikasikan
untuk istrinya. Suasana semakin romantis ketika Rio membagi-bagikan puluhan
kuntum bunga mawar. Keramaian penonton yang berebut tidak dapat dihindari. Semuanya
maju untuk mendapatkan bunga pemberian Rio. Apalagi aksi pemberian bunga
dilakukan berulang-ulang.
Kian lama, suasana
kian semarak. Tidak hanya penonton yang bergerak ke depan mendekati panggung.
Tetapi, artis-artis juga merapat ke panggung. Indi Barends, Ben Casavani (mantan
suami Marshanda), Heidi Yunus (Kahitna), membuat suasana luar biasa. Apalagi
menjelang akhir, tampilan layar berupa sayap seakan mengukuhkan Rio untuk terus
terbang berkarya.
Malam yang sungguh indah.
Terima kasih Telkom Indonesia, Indihome Fiber yang telah memberikan kesempatan
untuk kami menikmati konser cinta Rio Febrian
Seru konsernya *\^^/*
BalasHapus