Minggu, 09 Oktober 2016

Kolaborasi Pebisnis Industri Kreatif Bandung untuk Go International

Tentu menjadi perhatian tersendiri ketika 7 pengusaha duduk dalam satu deretan kursi dan meja. Padahal mereka memiliki bidang dan produk yang berbeda. Namun, mereka memiliki visi yang sama untuk saling mendukung membawa “Bandung Go International”.
Kekompakkan Pebisnis Industri Kreatif Bandung dalam Press Conference & Soft Opening Bandung Local Brand Go International
Dalam acara Press Conference & Soft Opening Bandung Local Brand Go International, 30 September 2016, bertempat di Clove Garden Hotel Bandung, saya menjadi lebih tahu banyak hal mengenai idealisme beberapa pengusaha yang tergabung dalam Pengusaha Industri Kreatif.
Salah satunya melalui pemaparan Teh Indri sebagai pengusaha dan desainer ALBIS. Menurut pengakuannya, “ALBIS sudah 16 tahun berada di dunia fashion. Tren jualan saat ini harus masuk komunitas. Melihat kedepannya dalam dunia industri kreatif ini, ALBIS akan berkolaborasi produk, join branding, dan juga join promo. Bisnis bukan semata diri sendiri yang paling unggul. Tapi, bisnis harus berkolaborasi untuk membawa Bandung Go International.”
Ungkapan Teh Indri ini senada dengan ungkapan Mas Julian Mahameru dari Wonderful Indonesia, yang intinya, meski berbeda platform namun tidak ada pesaing atau competitor, yang ada adalah Bandung kreatif untuk menjadi pengusaha industri kreatif yang go international.
Dalam acara ini, saya juga menjadi lebih tahu mengenai HPO (Headphone Pouch Organizer) melalui penjelasan Teh Diah dari Moka Mula. Ternyata oh ternyata, Moka Mula itu berkembang di dunia online dari tahun 2003. Dalam setiap bulannya, Moka Mula mampu menjual 120.000pc/bulan.
“Karena membuat gadget enggak bisa, maka ya sudah membuat tempatnya saja dulu deh,” canda Teh Diah sebagai pebisnis Moka Mula yang berada di Cimahi.
Hal unik dalam acara ini adalah cerita Bapak Ikhsan Syaban sebagai pebisnis dari Ethica Fashion. Pak Ikhsan tidak membicarakan produk melainkan menceritakan Bandung sebagai 2 syurga yang banyak pemburunya. Bandung merupakan syurga fashion (pakaian) dan syurga syurga kuliner (makanan). Ethica sudah 8 tahun memiliki outlet di seluruh Indonesia. Dan dengan hadirnya Indonesia di dunia Internasional, ini menjadi bukti sumbangsih untuk JABAR KAHIJI, dengan memberikan yang terbaik, memiliki karakter, dan bagaimana caranya agar dapat diterima dengan baik di dunia internasional, melalui proses yang sehat dan kualitas produknya.
Dalam kesempatan yang sama, Bapak Reginald dari MICH, menceritakan tentang perbedaan taste setiap negara. Sesuatu yang sangat laris di Indonesia, belum tentu di negara lain sama larisnya juga. Hal tersebut karena penduduk setiap negara memiliki selera yang berbeda. Misalnya saja mukena atau alat sholat perempuan.
Di Indonesia alat sholat bermotif bunga dan berwarna-warni merupakan satu dari sekian produk yang laris. Namun di Malaysia, alat sholat berwarna-warni dan berbunga-bunga ini sama sekali tidak laku karena masyarakatnya memiliki prinsip kalau telekung (alat sholat wanita) itu harus berwarna putih yang melambangkan kesucian dan kebersihan.
Dalam acara ini hadir pula The Rina Meliyani sebagai Enterpreneur Muda Bandung yang mengungkapkan harapannya akan hadirnya 100.000 wirausaha untuk bekerja sama dalam perindustrian dan perdagangan yang Bandung yang selaras dengan mensosialisasikannya dari atas ke bawah.
Dan yang paling menarik adalah duduknya Adelia Pasha di antara barisan pengusaha Bandung Kreatif tersebut. Sebagai istri wali kota Palu, ternyata Adelia ini terkenal sebagai Brand Ambassador ALBIS, tinggal di Bandung, dan juga sedang mulai merintis usaha dengan brand namanya sendiri.
Wah, wah! Alhamdulillah, senang banget bisa menjadi bagian dari acara satu ini dan membagikan ceritanya dalam bentuk tulisan. Semoga saja akan banyak yang terinspirasi setelah membaca tulisan ini.

_Semoga bermanfaat dan sampai ketemu lagi dengan tulisan saya lainnya._

2 komentar:

  1. Ahh... hebat itu mbak. Bisa jadi saksi persatuan 7 pebisnis hebat. Hhee.. smoga bisa trlaksana dg baik.... amiinn

    BalasHapus
  2. Kita doakan bersama, insha Allah, aamiin

    BalasHapus

Silakan tinggalkan jejak.
Akan saya respon secepatnya.
Terima kasih sudah berkunjung.

Bersatu Memandirikan Anak Luar Biasa

  Sebelum adanya pandemi COVID-19, setiap hari Selasa, mulai pukul 11.00 WIB hingga selesai, peserta didik SLB B Sukapura kelas tinggi, sebu...