Indonesia saat
ini terkenal sebagai kiblat fashion.
Ungkapan dari
Pak Ikhsan Syaban dari Ethica ini terus terngiang-ngiang di telinga saya. Secara
pribadi saya membenarkan ungkapan beliau. Bahkan, sebagai kiblatnya fashion,
tentu Indonesia harus memberikan contoh dalam bidang fashion yang syar’i jika ingin
berdakwah melalui fashion.
Alhamdulillah, saya merasa sangat bersyukur sekali ketika
mengetahui Ethica ini menjadi bagian dari salah satu Industri
Kreatif Bandung yang Go International. Yang penasaran dengan ulasan acaranya
ketika Press Conference & Soft
Opening Bandung Local Brand Go International bisa membacanya di sini lho.
Dalam acara tersebut saya bisa menjadi
lebih banyak tahu mengenai desain fashion Ethica, Albis, dan Moka Mula yang
akan dipasarkan di Malaysia dan SWISS. Ada satu sesi yang
menampilkan desain yang akan dipasarkan di belahan Malaysia dan Swiss.
Teh Rere selaku perwakilan dari Ethica
Fashion menjelaskan tentang desainnya yang bertema colourfull and happy. Segmen fashion ini untuk remaja hingga dewasa.
Indonesia best seller-nya setelan. Ethica
memainkan warna ceria karena sasarannya
untuk remaja yang lebih muda dan remaja ke dewasa. Fashion yang ethica tawarkan
ini lebih daily atau dapat digunakan
sehari-hari, baik itu dikenakan ke kampus, berbelanja, atau sehari-hari di
rumah. Meski warna yang ditampilkan soft, namun warna menyala juga ada.
Satu desain lagi dari Ethica bertema Inspirasi
beauty elegan melayu tapi sisi klasiknya masih begitu kentara. Fashion di
Malaysia Melayu lebih telat dibanding kita di Indonesia. Trend 90’an di sana
masih sangat digemari. Fashion ini tampak polos, dan ada ekornya. Tentu saja
hal ini berbeda dengan Albis yang menampakkan kekuatan bordir.
“Di Malaysia saat ini sedang happening fashion yang ada ekornya
seperti jubbah. Tapi hanya one piece.
Meski fashion desain etihica ini tampak ribet tapi tapi penggunaan sebenarnya sangat
simple, elegan, dan tidak ribet, karena tinggal memakainya saja secara langsung
dan semua bagian sudah terjahit rapi.
Ada perbedaaan antara Ethica dengan
Albis. Mbak Indri sebagai desainer Albis menjelaskan hasil rancangannya untuk
dipasarkan di Malaysia dan Swiss. Sentuhannya hanya sedikit dan hanya satu
warna saja tapi ketika dipadupadankan dengan bajunya Albis yang berkekuatan hand
made berupa bordir tangan, hasilnya pun terpampang nyata dan berbeda dengan
baju polos biasa.
Salah satu rancangan Albis yang berkekuatan bordir tangan dan go internasional |
Dalam pemilihan warna, Albis
menampilkan warna soft karena di Malaysia dan Swiss warna tersebut
lebih disukai. Malaysia terkenal dengan baju kurung yang berbentuk biola dan soft , maka
ketika Albis datang ke Malaysia, harapannya menjadi syiar melaui fashion untuk menutup aurat. Makanya jangan heran kalau
fashion Albis dibuat seperti baju kurung.
Dalam sesi ini ada juga acara “Launching
Pouch Islami kolaborasi Albis, Moka Mula,
dan Adelia Pasha”. Pouch ini berisi AlQuran, jadi kalau ke pengajian tidak usah ribet
bawa tas, tinggal buka pouch ini yang
di dalamnya ada AlQuran bekerja sama dengan Syamil, yang bisa dibuka atau
dilepas. Serta satu bagian menarik lagi bagian untuk handphone dan tempat menyimpan uang bersedekah.
Bagaimana? Tertarik dengan semua produk
di atas? Harus dong! Ok, kalau tertarik, silakan langsung hunting saja.
Sampai ketemu di cerita
saya lainnya.
Aku tertarik sma produk dri Ethica dan mokamula mbak. Huehee...
BalasHapushayu langsung kita berburu mbak Rohmah
BalasHapusPengen banget dateng tp belum jodoh, hiks
BalasHapusPgn pouchnya :D
BalasHapus