Bunda, Kenalilah Putra Putrimu

Pagi ini seorang peserta didik di sekolah tidak masuk kelas seperti biasa. Anak ini memang memiliki masalah tersendiri dengan dirinya sendiri dan juga lingkungannya.
Pernah suatu hari, ibunya datang ke sekolah untuk mencurahkan isi hati tentang permasalahan putrinya yang tidak mau sekolah tanpa sebab dan ibu tersebut kebingungan. Peserta didik itu sudah kelas 7, sudah tentu statusnya sebagai anak SMP. Bedanya dia anak luar biasa yang terhambat pendengarannya.
Dari teman sekelasnya, aku tahu kalau peserta didik satu ini sering membuat status di WA pada tengah malam, bahkan pernah pukul 02.00 WIB. Bagi teman-temannya itu hal biasa. Sedangkan bagiku yang jarang update status, hal tersebut sungguh tak biasa. Seharusnya anak itu sudah tertidur pada jam itu atau pun jika dia bangun ada yang mengarahkan untuk beribadah pada malam hari.

Lets back to the story... Akhirnya aku mengajak anak-anak di kelas ke rumahnya. Well, anak yang dikunjungi sudah rapi mengenakan seragam Pramuka. Ya, seragam hari Jumat di sekolah tempat mengajarku.
Dari berbagai arah obrolan antara semua peserta didik yang kubawa ke rumahnya, berjumlah 3 (berinisial S, D, dan M), tahulah aku kalau peserta didikku yang sedang mogok sekolah itu menahan keinginan untuk memiliki handphone yang kini dia bilang rusak. Selain itu program menabung untuk persiapan jalan-jalan juga membebaninya.
Uniknya, sebenarnya, dia menyarankan salah satu temannya agar menabung untuk membeli hand phone agar bisa gaul seperti dirinya.
Selidik punya selidik, hasil obrolanku dengan ibunya, ternyata hand phone si T memang rusak, layarnya pecah tapi sudah diperbaiki. Sayangnya belum cukup sampai di sini, layar sudah OK hasil membawa ke tempat perbaikan HP, eh nih T sering banget menggunakan HP saat di cas. Walhasil, baterai gawainya jadi mengembung dan harus diganti.
Well, beginilah hidup. Sering kita panik saat tak mengenali karakteristik orang terdekat kita.