KAMISAN SPECIAL, 6 JUNI 2013. Dari pagi sampai sore hujan
merintik-rintik. Membasahi kota Bandung. Namun, tak menghalangi saya untuk
menghadiri Kamisan Special. Selain itu, karena saya sudah janjian sama teman.
Kasihan, kan kalau tiba-tiba bilang, “Maaf ya saya enggak jadi ke Kamisan
special karena hujan, dll.”
Well, enggak rugi saat menghadiri acara tersebut. Banyak
ilmu kepenulisan dan juga silaturrahim dengan teman-teman FLP Bandung. Maklum,
saya agak lama menghilang karena fokus di kegiatan sekolah (tes UKK anak-anak,
persiapa Uji Kompetensi Guru, dan juga bersiap ikut Lomba Kreativitas Guru).
Selain launching novel “A CUP OF TARAPUCCINO” karya Riawani
Elyta, ada juga sharing kepenulisannya. Dihadiri Mas Ali Muakhir, pula (Penulis
Bacaan Anak).
Novel “A CUP OF TARAPUCCINO” adalah proses panjang karya
penulis. Premisnya, secret admirer. Pesan penting yang terdapat di dalamnya
adalah makna kehati-hatian berteman dan memilih makanan. Latar belakang cerita
ini karena Batam merupakan kota majemuk, heterogen dengan berbagai orang dan
industri.
Novel ini menceritakan saudara sepupu yang ingin membuat bisnis
sesuai syariat. Kemunculan partner
miserius dengan masa lalu misterius membuat riak-riak konflik. Kelanjutan
ceritanya, silakan baca novelnya.
Yang menarik bagi saya adalah sesi interaktif, tanya jawab.
Peserta begitu antusias untuk bertanya. Bahkan, saya pun tidak kebagian
kesempatan untuk bertanya ketika kegiatan berlangsung. Tapi, alhamdulillah saya
berkesempatan bertanya setelah kegiatan selesai.
Inilah ringkasan jawaban yang saya dapat ketika sesi tanya
jawab. Baik jawaban dari Mas Ali Muakhir
maupun dari Mbak Riawani Elyta (ada juga yang saya tambahkan untuk
melengkapi tulisan ini).
Writers Block
1.
Biasanya kurang bahan atau riset (baca atau
pengalaman)
2.
Ilmu
menulis itu paling tidak saklek. Nyaman menurut orang, akan berbeda bagi
kita. (Punya gaya menulis sendiri kali, ya.)
3.
Atur waktu. Setiap orang memiliki masalah
internal dan eksternal. Waktu setiap orang akan berbeda.
4.
Perkuat pondasi berupa premis (apa yang ingin disampaikan) dan sinopsis.
5.
Tulis. Biarkan tulisan menginspirasi dengan
caranya hingga membuat kita nyaman. Yang paling penting, tulisan selesai
terlebih dahulu. Edit tetap, tapi belakangan kali, ya
6.
Perkuat faktor eksternal (pembangun novel) dan
internal (semangat, motivasi).
7.
Disiplin dengan target. Berapa lama novel kita
harus selesai!
8.
Kalau menulis mandeg di awal, lihat lagi
sinopsis awal. Tuliskan saja setting, tokoh utama, alur, ataupun ending.
9.
Kalau kita mengalami writers block di tengah,
maka baca lagi bab awal. Cerita akan bersambung lagi.
10.
Jika kita mengalami writers block di akhir
kepenulisan, maka kita harus balik lagi ke permasalahan yang diulas. Cerita
harus relevan dengan konflik yang kita garap.
11.
Tidak masalah jika kita menemukan ide di bagian
penutup dulu. Tuliskan saja dulu (sistem otak kanan). Seiring dengan kita
menulis, kita akan bisa mematut ide dan mengembangkan imajimasi.
Motivasi: Well, jangan pernah ragu untuk menulis.
Miliki sugesti positif (Saya bisa menulis, belum tentu semua bisa menulis). Bergabung dengan komunitas kepenulisan. Aktif berinteraksi dengan sesama
teman di media sosial.
Kalau kita ngerasa tulisan kita jelek, ayo belajar lagi.
Ingat selalu, setiap kepala memiliki isi yang berbeda meskipun idenya mungkin
sama.
Action: baca, tulis, kuasai teknik penulisan, kirim, berlapang dada ketika dapat balasan penolakan, kirim ulang ke penerbit lain sambil terus belajar bagaimana caranya menulis yang baik.
Target paling sederhana: minimal tulisan saya selesai.
Terima kasih yaa udah ngeliput acara kemaren dlm ulasan yg padat dan tehnis. Terima kasih juga udah datang, semoga lain kesempatan bisa ketemu lagi:-)
BalasHapusSama-sama. Saya senang sekali tahu proses kreatif yang begitu panjang. Tentunya, akan memotivasi bagi yang lain. Sukses dan berkah untuk kita semua. Aamiin.
BalasHapus:)