Selasa, 23 Desember 2014

Resensi “Sepak Terjang 10 Penjahat Wanita Legendaris Di Dunia”: Di Balik Pribadi Seorang Wanita


Judul              : Resensi Sepak Terjang 10 Penjahat Wanita Legendaris Di Dunia 

Penulis          : Merry Magdalena
Editor              : Anjelita Noverina
Penata Isi      : Baskom Studio
Desain Kover: Baskom Studio
Penerbit         : Grasindo
Tahun Terbit : 2014
Halaman        : 200 Halaman

            Satu hal yang membuat saya memilih buku ini karena penasaran dengan kejahatan para wanita di dunia ini. Dan kepenasaran saya terjawab mengapa para wanita ini melegenda dengan kejahatannya. Tersimpan harapan dalam diri saya, semoga kita terhindar dari kejahatan ataupun menjadi orang yang jahat. Hehe.
            Dari 10 wanita ini, saya menyoroti Griselda Blanco, Sang Godmather Kokain. Lahir di Cartagena, Kolombia, 18 Februari 1943. Catatan kriminalnya sebagai penyelundup obat bius.
            Diusia 69 tahun di depan toko daging di Medellin, kota besar kedua di Kolombia, Griselda Blanco yang terkenal dengan segudang julukan; “La Madrina”, “Godmother”, “Black Widow”, “Cocaine Cowgirl” atau “Queenpin” tertembak pada 3 September 2012.
            Selain bertanggungjawab atas pengiriman berton-ton kokain dari Kolombia ke Amerika Serikat, wanita bertubuh subur ini juga terlibat menghilangkan nyawa lebih dari 250 orang di Kolombia, Florida, New York, dan California. (Masya Allah, saya sungguh-sungguh terhenyak dengan sepak terjang wanita yang satu ini). Meski menurut kerabatnya, dimasa-masa terakhir hidup Griselda sudah tidak lagi berhubungan dengan dunia kriminal. Melainkan sekadar menjalankan bisnisnya sendiri di kota kelahirannya, Medellin. Di kota itu juga dulu Griselda mempunyai toko khusus yang menerima desain bra dan pakaian dalam wanita yang sengaja dibuat untuk menyelundupkan kokain.
            Griselda dikenal sebagai wanita haus darah. Tak terhitung banyak nyawa melayang akibat perbuatannya ata perintahnya. Salah satunya adalah suaminya sendiri. Tiga suami Griselda tewas di tangannya. Tiga dari empat anaknya pun menemui ajal akaibat ikut aktif dalam “bisnis keluarga” berbahaya itu. Cara bagaimana Griselda tewas pun sama dengan teknik pembunuhan yang biasa dijalankannya di masa lalu, yaitu membombardir target dengan peluru dari atas motor.
            Sepintas lalu, Griselda tak berbeda dengan kebanyakan ibu lainnya, bertubuh gemuk, raut wajah keibuan, dan dandanan sedikit menor. Pembedanya adalah karier yang digeluti,serta tentu saja pengalamannya di dunia kriminal sebagai anggota utama Madellin Cartel, sekaligus mentor bagi Pablo Escobar, pedagang kokain nomor satu asal Kolombia yang disegani. Tak heran apabila Griselda punya banyak nama samaran yang menegaskan betapa pengaruhnya begitu kuat di bisnis obat bius, salah satunya “Queen of Narco-Trafficking”.
            Masa lalu Griselda memang cukup kelam. Ayahnya, Senor Blanco dan ibunya seorang pelayan Senor yang dihamili ayahnya melahirkan secara diam-diam. Dengan segala keberanian, Ana, ibunya Griselda membawa bayinya ke rumah majikannya dan dibawa ke hadapan ayah biologisnya, dengan harapan diakui sebagai anak resmi.
            Tanggapan ayahnya kala itu dingin, masuk rumah, lalu keluar lagi membawa beberapa lembar peso, diselipkan uang itu ke tangan Ana, dan menyuruhnya pergi.
            Di usia 2 tahun Griselda dianggap sudah cukup umur untuk mencari nafkah. Ana mengajaknya ke jalanan seraya berteriak memelas. Setiap Griselda menolak, Ana memukulnya sampai menangis dan lebih mengundang belas kasihan. Bocah itu tumbuh penuh siksaan, makian, tanpa pernah dibelikan mainan atau baju baru. Anak-anak Ana lain juga diperlakukan sama, dipaksa mengemis dan mencari nafkah di jalanan. Mereka berpindah-pindah kota, sementara Ana berganti-ganti pasangan. Setiap kali Ana melahirkan bayi, kekasihnya pergi. Ana dan anak-anaknya hidup di kamar sewa, tanpa privasi.
            Tumbuh semakin besar, Griselda berusaha menyenangkan hati ibunya, berusaha agar tidak dipukul lai dan ingin dicintai. Dengan segala cara, ia memperbaiki teknik mengemis. Usahanya sia-sia, sebab Ana tetap memukulinya seolah sebagai pelampiasan segala masalah hidupnya.
            Suatu kali Ana pergi, Griselda berjalan keliling kota menemukan banyak rumah indah dan mobil mewah milik keluarga kelas atas, dilengkapi penjaga, serta pagar yang rapat, melindungi pemiliknya dari orang asing. Sejak itu, Griselda kecil berfantasi, “Mengapa aku tidak bisa mengalami hidup seperti mereka? Bagaimana caranya?”. Saat itu semua nampak mustahil.
            Pergaulan liar Griselda menjerumuskannya terjun ke dunia kriminal. Saya tak percaya membaca semua catatan kriminal Griselda, ternyata sejak ke-11, ia dan temannya menculik anak lelaki dari keluarga kaya untuk meminta tebusan. Selanjutnya, ia melacurkan diri. Di usia 20 tahun menikah kemudian memiliki 3 anak. Selain sebagai ibu rumah tangga, ia ikut serta dalam bisnis ilegal suaminya sebagai perantara obat bius kelompok tersohor di Medellin. Dalam waktu singkat ia sudah dikenal sebagai Ratu Obat Bius asal Kolombia. Kejatannya terus berkembang. Bunuh membunuh antar geng menjadi hal biasa.
Griselda menemukan teknik “Motorcycle Assassin” di mana pembunuh membonceng di sebuah motor, sembari menembaki target dengan senapan mesin sembari motor terus melaju. Ironisnya, dengan cara ini pulalah Griselda terbunuh.
Pada bagian ini juga dilengkapi dengan bagian Griselda sebagai seorang Mama Mafia yang selalu haus darah, perkembangan pesat bisnisnya, hidupnya yang gila-gilaan, dan kemudian dapat tertangkap dengan mudah.
Lebih menakjubkan lagi, ternyata pada bagian ini masih ada daftar 10 gangster mafia legendaris lainnya yang terkenal sebagai “The Godmother” yang berarti gembong mafia wanita.
Membaca buku ini, saya diingatkan kembali untuk selalu berbuat baik, berhati-hati dalam menjalani kehidupan karena kalau salah pergaulan bisa saja menjerumuskan ke dalam jurang kehancuran. Selain itu di balik pribadi seorang wanita yang terkenal akan kehalusan dan kelembutannya, tersimpan kekuatan yang dahsyat untuk dipergunakannya kala dalam masalah.
-       Semoga bermanfaat –

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan jejak.
Akan saya respon secepatnya.
Terima kasih sudah berkunjung.

Bersatu Memandirikan Anak Luar Biasa

  Sebelum adanya pandemi COVID-19, setiap hari Selasa, mulai pukul 11.00 WIB hingga selesai, peserta didik SLB B Sukapura kelas tinggi, sebu...