Doodle? Apaan tuh?
Asing bagi saya ketika pertama kali mendengarnya. Berusaha mencari tahu pun
tidak (hihi, mungkin karena awalnya saya kurang tertarik mendengarnya). Beda
banget setelah tahu dan kenal lebih dekat mengenal doodle. Apalagi ketika tahu
doodle ini coretan bebas yang awalnya dikira tanpa makna pada awal lahirnya,
namun sesungguhnya menyimpan kode rahasia. Dan memang setelah melihat para
blogger di acara Jahit-Doodle praktik menuangkan kebebasan membuat doodle,
makin sukalah saya dengan nama asing satu ini. Eh, bukan namanya tapi
kebebasannya menuangkan ekspresi tanpa batas.
Bagi orang biasa,
doodle tak memiliki makna. Namun, beda bagi mereka yang lebih mengenal kejiwaan
orang lain. Pasalnya, dari tarikan garis dan gambar seseorang ini bisa ketahuan
kondisinya saat ini sedang sedih atau bahagia... orangnya penuh kebebasan atau
merasa agak sulit menuangkan kebebasan seperti saya.
Jujur saja, awal
menuangkan doodle, saya bingung, mau membuat apa? Apa yang akan saya tuangkan
dalam kain yang sudah diamahkan kepada saya ini? Intinya, tak mudah bagi saya untuk berkreasi membuat Doodle.
Walhasil, saya
berusaha mencoba menjiplak gambar milik Mbak Tanti sebagai tutor. Baguskah?
Sama sekali tidak! Yang ada nyeseuk. Yaileh guru luar biasa yang sehari-hari
dekat dengan dunia anak dan gambar sebagai media penyampaian materi masih
merasa kesulitan dalam membuat doodle.
Well, bersyukurnya
Mbak Tanti begitu sabar membantu saya hingga doodle di outer saya setengah
jadi. Dan sisanya tugas pekerjaan rumah untuk dibawa pulang. Dikerjakankah? Iya
dong. Malah ini jadi proyek saya kedepannya untuk kegiatan di sekolah tempat
mengajar.
Sebelumnya, saya
tidak pernah kepikiran bisa membuat doodle, namun setelah mendapat keterangan
lengkap dari Mbak Tanti bahwa doodle itu kebebasan, saya pun jadi kepikiran
untuk terus mempraktikkannya bersama anak-anak di sekolah. Bener tuh? Benar
lho. Saya sudah mempraktikkannya dengan Nabila, murid saya seorang tunadaksa
dan hasilnya outer saya gambarnya jadi berantakan.
Uniknya, karena
doodle itu kebebasan, saya jadi dapat menuangkan kebebasan di gambar yang
acak-acakan hasil karya siswa saya. Alhamdulillah banget pokoknya nih kegiatan, selain silaturrahim
saya makin erat dengan semua pihak, saya pun jadi memiliki wawasan lebih luas
mengenai berbagai hal, mulai dari menjahit hingga mewarnai hasil karya dari
yang telah kita jahit.
Ehem… Untuk yang mau tahu sejarah doodle dan kegiatan kita ini, simak langsung obrolan saya bareng Mbak Tanti :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan jejak.
Akan saya respon secepatnya.
Terima kasih sudah berkunjung.